Pendidikan karakter dinilai sebagai upaya sangat strategis saat ini untuk membuka pintu bagi bangsa ini keluar dan bangkit dari keterpurukan. Ketika bangsa ini lama mengabaikan pendidikan dan pembangunan karakter bangsa, tidak ada daya juang dan dorong dari dalam diri tiap anak bangsa yang mempersatukan pemerintah dan rakyat.
Kita harus mengetuk pintu semua elemen untuk berkomitmen menjalankan pendidikan karakter sebagai bagian dari jati diri bangsa. Karakter, yang melampaui dari sekadar soal baik dan buruk, sudah lama ditinggalkan. Hasilnya, Indonesia di ujung tanduk.
Pendidikan di Indonesia yang berkomitmen membangun karakter bangsa mengambil bagian untuk memberi arah pendidikan karakter yang diagungkan kembali oleh pemerintah. Pendidikan karakter yang dicanangkan Presiden SBY semestinya tidak sekadar dimaknai sebagai instruksi oleh para pejabatnya. Namun, inilah peluang strategis yang mesti dijalankan tanpa henti untuk kembali menjadikan bangsa Indonesia yang berkarakter.
Pada masa lalu, pendiri bangsa dan rakyat bisa bersatu. Pemerintah dan rakyat punya tekad, semangat, keberanian, dan karakter yang sama. Tetapi, sekarang ini, pemerintah berjalan sendiri dengan kebijakannya, sedangkan rakyat menjerit tidak diperhatikan.
Pendidikan karakter merupakan proses perjalanan panjang. Sekolah-sekolah saat ini diperhadapkan dengan persoalan ketidakjujuran, ketidakadilan, dan KKN.
Sekolah tempat strategis untuk pendidikan karakter. Jadi, kita harus manfaatkan peluang itu, sambil juga didukung dari masyarakat dan keluarga.
Kita harus mengetuk pintu semua elemen untuk berkomitmen menjalankan pendidikan karakter sebagai bagian dari jati diri bangsa. Karakter, yang melampaui dari sekadar soal baik dan buruk, sudah lama ditinggalkan. Hasilnya, Indonesia di ujung tanduk.
Pendidikan di Indonesia yang berkomitmen membangun karakter bangsa mengambil bagian untuk memberi arah pendidikan karakter yang diagungkan kembali oleh pemerintah. Pendidikan karakter yang dicanangkan Presiden SBY semestinya tidak sekadar dimaknai sebagai instruksi oleh para pejabatnya. Namun, inilah peluang strategis yang mesti dijalankan tanpa henti untuk kembali menjadikan bangsa Indonesia yang berkarakter.
Pada masa lalu, pendiri bangsa dan rakyat bisa bersatu. Pemerintah dan rakyat punya tekad, semangat, keberanian, dan karakter yang sama. Tetapi, sekarang ini, pemerintah berjalan sendiri dengan kebijakannya, sedangkan rakyat menjerit tidak diperhatikan.
Pendidikan karakter merupakan proses perjalanan panjang. Sekolah-sekolah saat ini diperhadapkan dengan persoalan ketidakjujuran, ketidakadilan, dan KKN.
Sekolah tempat strategis untuk pendidikan karakter. Jadi, kita harus manfaatkan peluang itu, sambil juga didukung dari masyarakat dan keluarga.
No comments:
Post a Comment
Berikan Opini Anda tentang Topik ini