Tiara Convention Hall Medan
Medan, 31 Mei 2009, pukul 08.30 Malam
Sekian banyak hari, telah saya lewati bersama kalian semua, tak ada hari yang tidak indah, ingin rasanya bersama selamanya, namun itu tidak mungkin. Saya telah berusaha memberikan yang terbaik untuk kalian, semoga seluruh siswa/i SMA Harapan Mandiri tercinta ini tak pernah menyesal dengan pertemuan kita sejak tiga tahun bersama. Seperti kata orang ”bukan perpisahan yang disesalkan namun pertemuan yang disayangkan” semoga kalimat ini tidak terjadi pada diri kita semua.
Kenangan terindah yang pernah terjadi, mari kita ukir di lubuk hati kita masing-masing yang paling dalam untuk kita kenang selamanya, sedangkan kenangan buruk yang mungkin pernah terjadi, mari kita kubur dalam-dalam, sehingga kita tidak pernah mengingatnya lagi, atau lupakanlah segera.
Saya bukanlah malaikat yang turun dari langit yang bisa memberikan semua keinginan kalian. Saya bukanlah bintang terang yang bersinar di malam hari, dan bukan pula bulan purnama yang mampu menyinari seluruh hati anak-anakku. Tapi saya punya kemauan, saya punya keinginan untuk membuat kalian lebih semangat dan tidak malas belajar. Kemauan dan keinginan yang mesti harus didukung semua elemen.
Saya sudah mencoba memberikan yang terbaik untuk kalian miliki, namun maafkan hanya inilah yang mampu aku persembahkan. Hanya inilah yang mampu Bapak berikan kepada kalian. Waktu yang ada hanya sesaat, dan kini telah berakhir. Seperti kita telah pernah diingatkan ”Cintailah apa saja sesuka hatimu, namun kamu pasti akan berpisah dengannya”, dan betapapun saya sangat mencintai, menyayangi kalian, namun kini saatnya kita mesti berpisah.
Saya berharap perpisahan ini akan membawa kebaikan kita masing-masing. Semoga pertemuan kita yang lalu bagaikan pertemuan emas batangan dengan api yang mampu mengubah dan menjadikan emas tersebut menjadi perhiasan yang indah, atau pertemuan yang lalu bagiakan kepompong menjadi kupu-kupu—yang telah mengubah ulat yang amat menjijikkan menjadi kupu-kupu yang teramat indah.
Anakku ....
Bapak hanya dapat mengucapkan selamat jalan, selamat meniti masa depan melalui SMA Harapan Mandiri, kalian tidak salah memilih sekolah ini untuk belajar demi masa depan kalian. Semoga keberhasilan selalu diberikan oleh Tuhan kepada Kita semua.
Jika boleh saya umpamakan kehidupan ini sebagai sebuah perjalanan, maka bapak ingatkan: jangan terlalu sering menoleh ke belakang, sesering kalian menoleh ke belakang sesering itu pula kerja kerasmu menggapai cita-cita terganggu, energimu akan terbuang sia-sia, bolehlah sesekali saja kalian menoleh ke belakang, kalian boleh menoleh ke belakang untuk sekedar mengenang di mana kalian pernah berada, (katakan dalam hati ooh aku pernah belajar di SMA Harapan Mandiri), lain kali jika kalian ingin menoleh ke belakang, tentu harus dengan paradigma yang berbeda, bukan lagi dimana aku pernah berada, tetapi di manakah mungkin aku bisa berada, mungkinkah suatu saat aku bisa berada lagi di SMA ini tentu dalam posisi dan kapasitas yang berbeda dengan sekarang, misalnya sebagai karyawan, guru, atau kepala sekolah, bahkan bisa jadi wakil rakyat dan kalau perlu jadi pemimpin Indonesia ini, mungkinkah aku bisa berada di kantor Polisi sebagai Kapolsek, bukan sebagai tahanan Polisi, mungkinkan aku bisa berada di Kantor Camat sebagai Camat, bukan hanya sebagai orang yang sedang mengurus KTP, mungkinkah aku berada di Kantor BRI sebagai pimpinan, bukan sebagai nasabah yang sedang pinjam uang, dan sebagainya.
Ingatlah tidak ada masa depan di masa lampau.
Saya mohon maaf apabila selama ini, saya atau sekolah kurang dapat memberikan pelayanan yang memuaskan kepada kalian. Sekali lagi, Saya hanya dapat mengucapkan, maafkanlah saya. Kalian harus sukses, manfaatkan kesempatan yang masih ada ini sebaik-baiknya, dan jangan pernah bermimpi kalian sukses tanpa usaha dan kerja keras. Ingat hari ini adalah ladang—untuk itu manfaatkan bercocok tanam sebanyak mungkin, dan hari kemudian adalah saatnya menikmati hasil panenan. Jangan pernah bermimpi menuai hasil panenan, jika tidak pernah menanam. Ingatlah!!!, apabila hari ini kalian terlalu lunak menata kehidupan, di hari tua kalian akan ditindas, dihimpit, dan dilindas oleh kerasnya kehidupan. Namun sebaliknya apabila hari ini kalian kerja keras penuh disiplin dalam menata kehidupan, mudah-mudahan ke depan kerasnya kehidupan akan takluk dan lunak di hadapanmu.
Anak-anakku .....
Sekali lagi apabila selama ini Bapak mempunyai kesalahan terhadap kalian, maka pada hari ini sudilah kiranya kalian memaafkan semua kesalahan tersebut. Aku titipkan ilmu dan pengetahuan serta ahklak yang kalian peroleh di SMA Harapan Mandiri tercinta ini kepada kalian semua, jagalah nama harumnya, tingkatkan prestasinya di masa depanmu, tumbuh-kembangkan terus
Itulah curhat pakde yang dapat saya sampaikan, mohon maaf atas segala kesalahan.
Amin ... amin
Medan, 31 Mei 2009, pukul 08.30 Malam
Sekian banyak hari, telah saya lewati bersama kalian semua, tak ada hari yang tidak indah, ingin rasanya bersama selamanya, namun itu tidak mungkin. Saya telah berusaha memberikan yang terbaik untuk kalian, semoga seluruh siswa/i SMA Harapan Mandiri tercinta ini tak pernah menyesal dengan pertemuan kita sejak tiga tahun bersama. Seperti kata orang ”bukan perpisahan yang disesalkan namun pertemuan yang disayangkan” semoga kalimat ini tidak terjadi pada diri kita semua.
Kenangan terindah yang pernah terjadi, mari kita ukir di lubuk hati kita masing-masing yang paling dalam untuk kita kenang selamanya, sedangkan kenangan buruk yang mungkin pernah terjadi, mari kita kubur dalam-dalam, sehingga kita tidak pernah mengingatnya lagi, atau lupakanlah segera.
Saya bukanlah malaikat yang turun dari langit yang bisa memberikan semua keinginan kalian. Saya bukanlah bintang terang yang bersinar di malam hari, dan bukan pula bulan purnama yang mampu menyinari seluruh hati anak-anakku. Tapi saya punya kemauan, saya punya keinginan untuk membuat kalian lebih semangat dan tidak malas belajar. Kemauan dan keinginan yang mesti harus didukung semua elemen.
Saya sudah mencoba memberikan yang terbaik untuk kalian miliki, namun maafkan hanya inilah yang mampu aku persembahkan. Hanya inilah yang mampu Bapak berikan kepada kalian. Waktu yang ada hanya sesaat, dan kini telah berakhir. Seperti kita telah pernah diingatkan ”Cintailah apa saja sesuka hatimu, namun kamu pasti akan berpisah dengannya”, dan betapapun saya sangat mencintai, menyayangi kalian, namun kini saatnya kita mesti berpisah.
Saya berharap perpisahan ini akan membawa kebaikan kita masing-masing. Semoga pertemuan kita yang lalu bagaikan pertemuan emas batangan dengan api yang mampu mengubah dan menjadikan emas tersebut menjadi perhiasan yang indah, atau pertemuan yang lalu bagiakan kepompong menjadi kupu-kupu—yang telah mengubah ulat yang amat menjijikkan menjadi kupu-kupu yang teramat indah.
Anakku ....
Bapak hanya dapat mengucapkan selamat jalan, selamat meniti masa depan melalui SMA Harapan Mandiri, kalian tidak salah memilih sekolah ini untuk belajar demi masa depan kalian. Semoga keberhasilan selalu diberikan oleh Tuhan kepada Kita semua.
Jika boleh saya umpamakan kehidupan ini sebagai sebuah perjalanan, maka bapak ingatkan: jangan terlalu sering menoleh ke belakang, sesering kalian menoleh ke belakang sesering itu pula kerja kerasmu menggapai cita-cita terganggu, energimu akan terbuang sia-sia, bolehlah sesekali saja kalian menoleh ke belakang, kalian boleh menoleh ke belakang untuk sekedar mengenang di mana kalian pernah berada, (katakan dalam hati ooh aku pernah belajar di SMA Harapan Mandiri), lain kali jika kalian ingin menoleh ke belakang, tentu harus dengan paradigma yang berbeda, bukan lagi dimana aku pernah berada, tetapi di manakah mungkin aku bisa berada, mungkinkah suatu saat aku bisa berada lagi di SMA ini tentu dalam posisi dan kapasitas yang berbeda dengan sekarang, misalnya sebagai karyawan, guru, atau kepala sekolah, bahkan bisa jadi wakil rakyat dan kalau perlu jadi pemimpin Indonesia ini, mungkinkah aku bisa berada di kantor Polisi sebagai Kapolsek, bukan sebagai tahanan Polisi, mungkinkan aku bisa berada di Kantor Camat sebagai Camat, bukan hanya sebagai orang yang sedang mengurus KTP, mungkinkah aku berada di Kantor BRI sebagai pimpinan, bukan sebagai nasabah yang sedang pinjam uang, dan sebagainya.
Ingatlah tidak ada masa depan di masa lampau.
Saya mohon maaf apabila selama ini, saya atau sekolah kurang dapat memberikan pelayanan yang memuaskan kepada kalian. Sekali lagi, Saya hanya dapat mengucapkan, maafkanlah saya. Kalian harus sukses, manfaatkan kesempatan yang masih ada ini sebaik-baiknya, dan jangan pernah bermimpi kalian sukses tanpa usaha dan kerja keras. Ingat hari ini adalah ladang—untuk itu manfaatkan bercocok tanam sebanyak mungkin, dan hari kemudian adalah saatnya menikmati hasil panenan. Jangan pernah bermimpi menuai hasil panenan, jika tidak pernah menanam. Ingatlah!!!, apabila hari ini kalian terlalu lunak menata kehidupan, di hari tua kalian akan ditindas, dihimpit, dan dilindas oleh kerasnya kehidupan. Namun sebaliknya apabila hari ini kalian kerja keras penuh disiplin dalam menata kehidupan, mudah-mudahan ke depan kerasnya kehidupan akan takluk dan lunak di hadapanmu.
Anak-anakku .....
Sekali lagi apabila selama ini Bapak mempunyai kesalahan terhadap kalian, maka pada hari ini sudilah kiranya kalian memaafkan semua kesalahan tersebut. Aku titipkan ilmu dan pengetahuan serta ahklak yang kalian peroleh di SMA Harapan Mandiri tercinta ini kepada kalian semua, jagalah nama harumnya, tingkatkan prestasinya di masa depanmu, tumbuh-kembangkan terus
Itulah curhat pakde yang dapat saya sampaikan, mohon maaf atas segala kesalahan.
Amin ... amin
pak..
ReplyDeleteagustini ini saya yah..
lupa pass yahoo..jadi ga bisa sign in..
hehhe