Seperti tahun lalu, tampaknya materi ujian SNMPTN 2011 tahun ini masih sama dengan tahun lalu. Yang berbeda hanya dari tipe pendaftaran calon mahasiswa baru, karena ada dua cara pelaksanaan SNMPTN 2011
Berikut ini adalah materi ujian untuk SNMPTN 2011
1. Test Potensi Akademik (TPA) : bobot penilaian 30 persen
* TPA berfungsi menilai tiga kemampuan calon mahasiswa, yaitu kemampuan komunikasi, analisis, dan berhitung.
* TPA merupakan indikator panilaian intelegensia alamiah peserta,
* TPA untuk menjaring siswa yang betul-betul memiliki kemampuan yang komprehensif.
* Bentuk TPA : berupa tes kemampuan berpikir secara logisdan berbeda dari psikotes yang biasanya ditangangi khusus oleh seorang psikolog
* Tes ini juga berguna sebagai indikator penilaian yang bebas dari kontaminasi bimbingan belajar sebab kebanyakan siswa yang lulus dan bisa mengerjakan soal tes hanya karena hafal rumus yang diperoleh saat mengikuti bimbingan belajar saja dan bukan munrni kemampuan berpikir sendiri.
* TPA juga bertujuan untuk menekan angka drop out (DO) sebab tes ini akan memberikan penilaian dan menimbang cocok-tidaknya siswa yang bersangkutan diterima di jurusan yang ia pilih. Alasannya, banyak kasus siswa yang diterima masuk PTN tidak bisa menyelesaikan kuliahnya karena faktor ketidakcocokan dengan jurusan yang dipilih.
2. Tes Potensi Bidang Studi Prediktif (TPBSP) : bobot penilaian 70 persen
Terdiri atas:
Kemampuan Dasar – 90 menit
* Matematika Dasar : 25 soal
* Bahasa Indonesia : 25 soal
* Bahasa Inggris. : 25 soal
Prakiraan rata-rata kecepatan mengerjakan 1 soal = 1,2 menit = 72 detik
Kemampuan IPA – 90 menit
* Matematika IPA : 15 soal
* Biologi : 15 soal
* Kimia : 15 soal
* Fisika. : 15 soal
Kecepatan mengerjakan 1 soal = 1,5 menit = 90 detik
Kemampuan IPS – 90 menit
* Sejarah : 15 soal
* Geografi : 15 soal
* Ekonomi : 15 soal
* Sosiologi (mapel baru tahun2009) : 15 soal
Kecepatan mengerjakan 1 soal = 1,5 menit = 90 detik
Penilaian hasil ujian
1. Penilaian hasil ujian menggunakan ketentuan sebagai berikut :
* jawaban benar = + 4
* jawaban salah = -1
* tidak menjawab = 0
2. Setiap mata ujian akan dinilai berdasarkan peringkat dengan skala nol sampai seratus sebelum nilai tersebut dijumlahkan. Oleh karena itu, setiap mata ujian harus dikerjakan sebaik mungkin dan tidak ada yang diabaikan.
Fakta tentang sistem penilaian SNMPTN
Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) mulai tahun 2009 lalu memberlakukan sistem penilaian baru dalam menyeleksi peserta yang akan masuk berupa sistem persentil. Sistem penilaian ini sangat berbeda dari sistem penilaian pada SNMPTN tahun-tahun sebelumnya yang mengakumulasikan jumlah nilai dari mata pelajaran yang diujikan secara total atau biasa disebut dengan nilai mentah.
Jika masih sama dengan tahun lalu maka penilaian SNMPTN 2011akan dilakukan per mata pelajaran yang diujikan secara terpisah. Dari penilaian secara terpisah tersebut nantinya akan diberikan rangking dan peserta yang rangking rata-ratanya besar di semua mata pelajaran yang diujikan berpeluang besar lolos. Sedangkan dalam penilaian sebelumnya, peserta yang hanya mahir dalam salah satu mata pelajaran masih memiliki kemungkinan lolos tes masuk.
Tujuan dari pemberlakukan sistem persentil adalah untuk menjaring para peserta SNMPTN yang memiliki kemampuan lebih komprehensif. Sebelumnya, banyak kasus peserta yang lolos dan diterima oleh satu jurusan di PTN justru tidak memiliki kemampuan yang mahir sesuai dengan jurusan yang dipilih.
Berikut ini adalah materi ujian untuk SNMPTN 2011
1. Test Potensi Akademik (TPA) : bobot penilaian 30 persen
* TPA berfungsi menilai tiga kemampuan calon mahasiswa, yaitu kemampuan komunikasi, analisis, dan berhitung.
* TPA merupakan indikator panilaian intelegensia alamiah peserta,
* TPA untuk menjaring siswa yang betul-betul memiliki kemampuan yang komprehensif.
* Bentuk TPA : berupa tes kemampuan berpikir secara logisdan berbeda dari psikotes yang biasanya ditangangi khusus oleh seorang psikolog
* Tes ini juga berguna sebagai indikator penilaian yang bebas dari kontaminasi bimbingan belajar sebab kebanyakan siswa yang lulus dan bisa mengerjakan soal tes hanya karena hafal rumus yang diperoleh saat mengikuti bimbingan belajar saja dan bukan munrni kemampuan berpikir sendiri.
* TPA juga bertujuan untuk menekan angka drop out (DO) sebab tes ini akan memberikan penilaian dan menimbang cocok-tidaknya siswa yang bersangkutan diterima di jurusan yang ia pilih. Alasannya, banyak kasus siswa yang diterima masuk PTN tidak bisa menyelesaikan kuliahnya karena faktor ketidakcocokan dengan jurusan yang dipilih.
2. Tes Potensi Bidang Studi Prediktif (TPBSP) : bobot penilaian 70 persen
Terdiri atas:
Kemampuan Dasar – 90 menit
* Matematika Dasar : 25 soal
* Bahasa Indonesia : 25 soal
* Bahasa Inggris. : 25 soal
Prakiraan rata-rata kecepatan mengerjakan 1 soal = 1,2 menit = 72 detik
Kemampuan IPA – 90 menit
* Matematika IPA : 15 soal
* Biologi : 15 soal
* Kimia : 15 soal
* Fisika. : 15 soal
Kecepatan mengerjakan 1 soal = 1,5 menit = 90 detik
Kemampuan IPS – 90 menit
* Sejarah : 15 soal
* Geografi : 15 soal
* Ekonomi : 15 soal
* Sosiologi (mapel baru tahun2009) : 15 soal
Kecepatan mengerjakan 1 soal = 1,5 menit = 90 detik
Penilaian hasil ujian
1. Penilaian hasil ujian menggunakan ketentuan sebagai berikut :
* jawaban benar = + 4
* jawaban salah = -1
* tidak menjawab = 0
2. Setiap mata ujian akan dinilai berdasarkan peringkat dengan skala nol sampai seratus sebelum nilai tersebut dijumlahkan. Oleh karena itu, setiap mata ujian harus dikerjakan sebaik mungkin dan tidak ada yang diabaikan.
Fakta tentang sistem penilaian SNMPTN
Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) mulai tahun 2009 lalu memberlakukan sistem penilaian baru dalam menyeleksi peserta yang akan masuk berupa sistem persentil. Sistem penilaian ini sangat berbeda dari sistem penilaian pada SNMPTN tahun-tahun sebelumnya yang mengakumulasikan jumlah nilai dari mata pelajaran yang diujikan secara total atau biasa disebut dengan nilai mentah.
Jika masih sama dengan tahun lalu maka penilaian SNMPTN 2011akan dilakukan per mata pelajaran yang diujikan secara terpisah. Dari penilaian secara terpisah tersebut nantinya akan diberikan rangking dan peserta yang rangking rata-ratanya besar di semua mata pelajaran yang diujikan berpeluang besar lolos. Sedangkan dalam penilaian sebelumnya, peserta yang hanya mahir dalam salah satu mata pelajaran masih memiliki kemungkinan lolos tes masuk.
Tujuan dari pemberlakukan sistem persentil adalah untuk menjaring para peserta SNMPTN yang memiliki kemampuan lebih komprehensif. Sebelumnya, banyak kasus peserta yang lolos dan diterima oleh satu jurusan di PTN justru tidak memiliki kemampuan yang mahir sesuai dengan jurusan yang dipilih.
No comments:
Post a Comment
Berikan Opini Anda tentang Topik ini