Photobucket
Loading
bisnis online, jual beli online, sistem pembayaran, pembayaran online, bisnis online
Mohon beri masukan, saran, dan kritikan mengenai isi kontens posting blog ini, dan kalau diperlukan diharapkan kerjasama Anda dalam mengisi kontens posting blog ini.

Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya. Dan diharapkan untuk daftarkan diri menjadi bagian dari NetworkedBlogs atau Follow Us
Admin - waroengpakde

Tuesday, 20 July 2010

Jurnal Pembelian

Berikut ini akan diuraikan fungsi jurnal pembelian dan jurnal pengeluaran kas. Bagaimana rasanya Anda memahami isi modul ini?

Anda tentu tahu bahwa suatu perusahaan dagang pasti akan selalu melakukan transaksi pembelian terhadap barang dagang atau barang lainnya, baik secara tunai maupun secara kredit. Jika perusahaan dagang membeli barang dagangan atau barang lain secara kredit maka Anda harus mencatatnya ke dalam jurnal pembelian. Perlu diketahui, jurnal pembelian itu hanya untuk mencatat pembelian barang dagang secara kredit maka analisis transaksi tersebut adalah pembelian di sebelah debet, sedangkan utang usaha di sebelah kredit. Agar lebih jelasnya lagi coba simak bagan jurnal pembelian beserta kolom-kolomnya sebagai berikut.


Oleh karena, jumlah kolom pembelian dan kolom utang usaha selalau sama diisi sesuai dengan harga beli secara kredit, maka kolom tersebut dapat disajikan secara lebih ringkas lagi seperti berikut ini :


Perlu diingat, bahwa menuliskan angka di komom jumlah sudah dianggap telah mendebet perkiraan (akun) pembelian dan mengkredit perkiraan (akun) utang usaha yang masing-masing sejumlah angka yang sama.

Jika perusahaan merasa perlu untuk mencatat pembelian selain barang dagang secara kredit terus menerus maka bagan jurnal pembelian beserta kolom-kolomnya secara lengkap disajikan berikut ini :


Coba Anda simak Jurnal Pembelian (format 3), pasti Anda merasakan adanya perbedaan bentuk-bentuk jurnal pembelian ini. Jika Anda merasa belum paham ikuti terus aturan pengisian kolom berikut ini:

1.


Kolom 1 disi dengan tanggal transaksi yang tertera dalam faktur,

2.


Kolom 2 diisi dengan nomor faktur,

3.


Kolom 3 diisi dengan siapa yang menjual dan dimana alamat penjualnya,

4.


Kolom 4 diisi dengan bagaimana syarat pembayaran yang diberikan oleh penjual,

5.


Kolom 5 diisi dengan tanda cek (V) untuk pengecekan apakah jumlahnya telah sesuai dengan perhitungan di buku lain (buku besar pembantu, jika belum dicocokkan maka Anda kosongkan saja

6.


Kolom 6 diisi denan harga beli barang dagang saja yang tertera dalam faktur,

7.


Kolom 7 diisi dengan nama akun barang/jasa selain barang dagang,

8.


Kolom 8 diisi dengan nomor kode akun,

9.


Kolom 9 diisi dengan jumlah harga beli barang/jasa selain barang dagang yang tertera dalam faktur,

10.


Kolom 10 diisi dengan harga barang dagang/bukan barang dagang yang dibeli sesuai dengan yang tercantum dalam faktur.

Mudah bukan mengikutinya? Jika Anda belum dapat memahaminya coba ulangi lagi langkah demi langkah sampai benar-benar memahaminya, jika sudah, lanjutkan dan ikuti terus isi modul ini.

Coba Anda simak terus contoh transaksi yang berhubungan dengan pembelian yang terjadi pada toko Laris , Jakarta selama bulan Januari 2000:

Januari


2


:


Dibeli barang dagang dari toko Lili, Jakarta seharga Rp. 500.000,-
dengan syarat 2/10, n/30, nomor faktur 01.




4


:


Dibeli satu set perlengkapan kantor dari Toko Gramedia, Jakarta
seharga Rp. 100.000,- dengan syarat n/60, nomor faktur 02




7


:


Dibeli barang-barang dari Toko Anugrah, Semarang seharga
Rp. 1.000.000,- dengan syarat (OM, nomor faktur 03




8


:


Dibeli barang dagang dari Toko Anggrek, Kediri seharga
Rp. 2.000.000,- dengan menyerahkan cek nomor 13008.




10


:


Dibeli peralatan toko dari Toko Adi, Bogor seharga Rp. 200.000,-
dengan syarat 2/10, n/60,nomor faktur 04




15


:


Dibeli barang dagang dari Toko Indah, Bekasi seharga Rp. 1.000.000,-
dengan syarat 2/10, n/60 nomor faktur 05.

Diminta



:


Catat transaksi-transaksi itu ke dalam jurnal pembelian !

Coba simak baik-baik soal di atas, kemudian analisa dalam setiap transaksi, apakah semua transaksi itu dapat dicatat ke dalam jurnal pembelian? Kemudian Anda siapkan pula bagan jurnal pembelian menurut format 2 maupun format 3. Catatlah transaksi-transaksi yang dapat dimasukkan ke dalam jurnal pembelian dengan mengikuti aturan-aturan yang sudah diberikan dalam modul ini.

Bagaimana dapat bukan menyelesaikannya? Jika dapat, coba bandingkan hasil jawaban dengan jawaban modul ini lebih lanjut.

Pertama dianalisa dahulu transaksi-transaksi di atas. Ternyata, dari keenam transaksi di atas yang dapat dicatat kedalam jurnal pembelian format 2 hanya transaksi tanggal 2, atau 15 Januari 2000. Transaksi yang lain tidak dapat dicatat dengan menggunakan format 2 jurnal pembelian. Mengapa? Anda perlu tahu jawabannya, ternyata ketiga transaksi yang lain tidak dapat dicatat ke dalam jurnal pembelian karena transaksi tanggal 4 yang dibeli bukan barang dagang melainkan perlengkapan toko, transaksi tanggal 8 pembelian barang dagangnya secara tunai (dengan cek) sedangkan transaksi tanggal 10 yang dibeli bukan barang dagang melainkan peralatan toko.

Untuk lebih jelasnya , perhatikan pencatatan transaksi dari data di atas ke dalam jurnal pembelian dengan menggunakan format 2 di bawah ini.


Akan tetapi jika menggunakan format 3 akan tertera berikut ini :


Ternyata jurnal pembelian yang menggunakan format 3 dapat memasukkan sampai 5 transaksi dibanding format 2 di atas. Transaksi tanggal 8 tidak dapat dimasukkan kedalam jurnal pembelian karena pembeliannya secara tunai sehingga tidak menimbulkan utang usaha.
Mudah bukan ? Anda pasti dapat memahami dan menyelesaikan tugas dengan baik dan benar. Jika merasa masih belum yakin dengan pemahaman Anda. Coba simak kembali isi modul di atas secara perlahan-lahan, pasti Anda dapat memahaminya dan menyelesaikan soal-soalnya. Untuk lebih meningkatkan pemahaman terhadap materi yang baru Anda pelajari dari modul ini. Cobalah Anda selesaikan soal latihan bawah ini.



Berikut ini beberapa transaksi yang berhubungan dengan pembelian yang
terjadi pada UD. Pandan Sari selama bulan Juni 2001:


Juni


2


:


Dibeli barang dagang dari toko Lili, Jakarta seharga Rp. 500.000,-
dengan syarat 2/10, n/30, nomor faktur 01.




3


:


Dibeli satu set perlengkapan kantor dari Toko Gramedia, Jakarta
seharga Rp. 100.000,- dengan syarat n/60, nomor faktur 02




5


:


Dibeli barang-barang dari Toko Anugrah, Semarang seharga
Rp. 1.000.000,- dengan syarat (OM, nomor faktur 03




8


:


Dibeli barang dagang dari Toko Anggrek, Kediri seharga
Rp. 2.000.000,- dengan menyerahkan cek nomor 13008.




19


:


Dibeli peralatan toko dari Toko Adi, Bogor seharga Rp. 200.000,-
dengan syarat 2/10, n/60,nomor faktur 04

Diminta



:


Catatlah transaksi-transaksi itu ke dalam jurnal pembelian dengan
format 3 (form terlengkap)

Coba Anda simak baik-baik soalnya, kemudian analisa dahulu lalu catat dalam jurnal pembelian. Berusahalah terus dan jangan putus asa. Jangan takut gagal, jika ragu untuk mengerjakannya coba baca dan simak kembali uraian di atas, pasti Anda akan ingat kembali. Coba bandingkan dengan jawaban yang tertera di bawah ini.


Bagaimana ? Anda hebat ! dapat menyelesaikan soal di atas dengan mudah tanpa mendapat hambatan, karena Anda telah menyimak dengan baik modul ini. Oleh karena itu Anda boleh melanjutkan uraian modul ini lebih lanjut. Jika jawaban Anda belum benar, itu berarti bukan gagal, tetapi Anda dianjurkan untuk mengulanginya lagi uraian di atas.

Baca selengkapnya Waroeng PakDe Blog's: July 2010

Sunday, 18 July 2010

Kriteria Akuntansi Perusahaan Dagang

JURNAL PEMBELIAN DAN
JURNAL PENGELUARAN KAS

Setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan dapat:
1. menjelaskan definisi jurnal khusus;
2. membedakan antara jurnal khusus dan jurnal umum;
3. membedakan fungsi jurnal pembelian dan jurnal pengeluaran kas;
4. mencatat transaksi keuangan ke dalam jurnal pembelian dari perusahaan dagang; dan
5. mencatat transaksi keuangan ke dalam jurnal pengeluaran kas dari perusahaan dagang.


Jika Anda belum memahaminya, coba Anda amati dan pelajari perbedaan keduanya baik melalui media massa, buku-buku pelajaran SLTP maupun media elektronik. Di sana pasti ada jawabannya. Nah, perlu Anda ketahui bahwa setiap perusahaan baik besar maupun kecil selalu melakukan kegiatan transaksi keuangan. Akan tetapi, transaksi yang terjadi pada masing-masing perusahaan memiliki jumlah dan jenis yang berbeda-beda. Pada perusahaan kecil, transaksi keuangan yang terjadi relatif lebih kecil, baik dalam jumlah maupun dalam jenisnya. Sebaliknya pada perusahaan besar tentunya terjadi transaksi keuangan yang relatif lebih banyak. Oleh karena itu dalam perusahaan kecil dimungkinkan dalam pencatatan transaksi-transaksinya dengan menggunakan satu macam buku harian saja yang dinamakan Jurnal Umum. Sebaliknya, dalam perusahaan besar dimungkinkan untuk menggunakan jurnal tertentu yang disebut Jurnal Khusus. Penggunaan jurnal ini dapat menghemat waktu, mempermudah pembagian pekerjaan, memudahkan pemindahbukuan (posting), serta menghemat biaya.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini perbedaan antara jurnal umum dan jurnal khusus:

Tabel 1 : Perbedaan antara jurnal umum dan jurnal khusus

Cobalah Anda buat kesimpulan tentang difinisi jurnal khusus ini. Selanjutnya, coba Anda bandingkan dengan jawaban berikut ini :Jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang terjadi secara berulang-ulang.

Jika benar, lanjutkan ke materi berikutnya.

Jurnal khusus ada 4 macam :
1) Jurnal Pembelian.
2) Jurnal Pengeluaran Kas.
3) Jurnal Penjualan dan
4) Jurnal Penerimaan Kas.

Untuk lebih jelasnya lagi, maka jurnal khusus akan dibuat dalam bagan berikut ini:


Bagan 1 : Pembagian jurnal khusus

Perlu diketahui, di samping keempat jurnal tersebut jika dirasa perlu, perusahaan dapat menambah satu jurnal umum yang fungsinya untuk mencatat transaksi-transaksi yang tidak dapat dimasukkan ke dalam keempat jurnal tersebut.

Baca selengkapnya Waroeng PakDe Blog's: July 2010

Monday, 12 July 2010

Jurnal Pengeluaran Kas


Selanjutnya akan diuraikan materi tentang jurnal pengeluaran Kas. Anda pasti sudah tahu, setiap perusahaan selalu melakukan kegiatan pengeluaran uang. Pengeluaran uang yang dimaksud di atas akan digunakan untuk membeli barang dagang atau barang/jasa selain barang dagang secara tunai, membayar utang, membeli perlengkapan secara tunai dan membayar biaya gaji/biaya lain-lain. Transaksi- transaksi di atas harus dicatat di dalam Jurnal Pengeluaran Kas.


Jadi Jurnal Pengeluaran Kas merupakan jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi- transaksi yang berkaitan dengan pengeluaran uang tunai. Ditinjau dari frekuensinya transaksi-transaksi yang berkaitan dengan hal di atas dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok yaitu kelompok transaksi yang sering terjadi dan kelompok transaksi yang jarang terjadi. Untuk transaksi yang sering terjadi dalam perusahaan dagang harus dibuatkan kolom jumlah tersendiri. Adapun transaksi-transaksi pembayaran yang sering terjadi dalam perusahaan dagang serta analisisnya berikut ini:
1) Pembelian barang dagang secara tunai, dapat dianalisis menjadi:
- debet : pembelian
- kredit : kas
2) Pembayaran utang dagang dapat dilakukan dengan 2 cara:
a) jika tanpa potongan pembelian, analisisnya menjadi:
- debet : utang usaha
- kredit : kas.
b) Jika ada potongan pembelian, analisisnya menjadi:
- debet : utang usaha
- kredit : kas
- kredit : potongan pembelian
Selanjutnya, transaksi-transaksi pembayaran yang jarang terjadi tidak perlu dibuatkan kolom jumlah tersendiri, tetapi cukup ditampung di dalam kolom serba-serbi, sedangkan akun lawannya ( contra account) adalah kas. Transaksi-transaksi pembayaran yang sering terjadi dapat dianalisis menjadi:
1) pembayaran pembelian perlengkapan, dapat dianalisis menjadi:
- debet : kolom serba serbi dengan nama akun perlengkapan
- kredit : kas
2) pembayaran gaji atau biaya lain-lain, dapat dianalisis menjadi:
- debet : kolom serba-serbi dengan mana akun biaya gaji / biaya lain-lain.
- Kredit : kas.

Untuk lebih jelasnya simak dan pelajari format 4 di bawah ini :

Contoh 1


Akan tetapi jika Anda menggunakan format 5 akan tertera seperti berikut ini :


Bagaimana ? Jika ingin tahu bagaimana mengisi kolom-kolom yang terdapat di dalam jurnal pengeluaran kas yang tertera dalam format 4 sebagai berikut:

1.


Kolom 1 diisi dengan tanggal yang tertera dalam faktur;

2.


Kolom 2 diisi dengan no faktur;

3.


Kolom 3 diisi dengan nama akun atau nama penjual beserta alamatnya;

4.


Kolom 4 diisi dengan tanda cek (V) jika jumlahnya telah sesuai dengan perhitungan yang dilakukan dalam buku besar, jika belum dicocokkan kosongkan dahulu;

5.


Kolom 5 diisi dengan jumlah akun-akun yang terjadi;

6.


Kolom 6 diisi dengan harga barang yang dibeli secara tunai sesuai yang tercantum dalam faktur;

7.


Kolom 7 diisi dengan harga barang yang dibeli secara kredit sesuai yang tercantum dalam faktur;

8.


Kolom 8 diisi dengan harga perlengkapan toko yang dibeli secara tunai sesuai dengan nota /kuitansi/cek;

9.


Kolom 9 diisi dengan jumlah uang tunai yang harus dikeluarkan/dibayarkan sesuai dengan bukti-bukti pembayaran;

10.


Kolom 10 diisi dengan jumlah potongan yang diperoleh dengan adanya pembayaran pada tanggal diskon (potongan pembelian)

Jika Anda sudah memahaminya, coba simak petunjuk pengisian kolom-kolom yang tertera dalam jurnal pengeluaran kas pada contoh 2 (format 5) berikut ini:
1) Kolom 1 sama dengan kolom 1 cukup jelas;
2) Kolom 2 sama dengan kolom 2 cukup jelas;
3) Kolom 3 sama dengan kolom 3 cukup jelas;
4) Kolom 4 sama dengan kolom 4 cukup jelas;
5) Kolom 5 sama dengan kolom 5 cukup jelas;
6) Kolom 6 sama dengan kolom 7 cukup jelas;
7) Kolom 7 diisi dengan nama akun yang terkait;
8) Kolom 8 sama dengan kolom 4 cukup jelas;
9) Kolom 9 diisi dengan jumlah pembayaran tunai akun di kolom 7;
10)Kolom 10 sama dengan kolom 9 cukup jelas;
11)Kolom 11 sama dengan kolom 10.

Untuk lebih meningkatkan pemahaman . Coba simak contoh transaksi-transaksi yang berhubungan dengan pengeluaran kas

yang terjadi pada Toko Laris, Jakarta selama bulan Januari 2000:

Januari


2


:


Dibayar utang kepada Toko Baru, Jakarta, Rp. 250.000,-




12


:


Dibayar kepada Toko Lili, Jakarta, faktur pembelian 2-1-2000 , menurut faktur sebesar Rp. 500.000,0 dengan syarat 2/10, n/30, no. bukti BKK No. 02.




19


:


Dibayar utang kepada Toko Gramedia, Jakarta atas faktur seharga Rp. 100.000,- no. bukti BKK No. 03.




20


:


Dibayar gaji karyawan untuk bulan Januari sebesar Rp. 500.000,- BKK No. 04




23


:


Dibeli peerlengkapan toko secara tunai seharga Rp. 100.000,- BKK No. 05.

Diminta



:


Catatlah transaksi-transaksi tersebut ke dalam Jurnal Pengeluaran Kas, baik dengan format 4 maupun dengan format 5.

Untuk lebih jelasnya lagi perhatikan cara pencatatan transaksi dari data di atas ke dalam jurnal pengeluaran kas berikut ini dengan menggunakan format 4.




Akan tetapi jika Anda menggunakan format 5 akan tertera seperti berikut ini :



Berikut ini Anda dihadapkan oleh beberapa transaksi yang berhubungan dengan pengeluaran Kas yang terjadi pada UD. Sabar, Jakarta selama bulan Juli 2001.

Juli 2001


2


:


Dibeli barang dagang kepada Toko Sahabat, Semarang seharga Rp. 500.000,- secara tunai BKK. 03




8


:


Dibayar sewa ruangan untuk 1 tahun sebesar Rp. 2.400.000,- BKK. No.5




11


:


Dibeli kendaraan untuk usaha secara tunai seharga Rp. 20.000.000,- BKK. 06




15


:


dibayar utang kepada PD Abimanyu faktur tanggal 5/1 menurut faktur Rp. 1.000.000,- potongan Rp. 20.000,- BKK No.7




17


:


Dibeli barang dagang secara tunai seharga Rp. 700.000,- BKK No.8

Diminta



:


Coba Anda catat transaksi-transaksi tersebut kedalam jurnal pengeluaran kas menurut format 5

Setelah Anda membaca soal-soal di atas, bagaimana penilaian Anda? Apakah petunjuk belajar itu cukup jelas? Apakah uraian materinya mudah dipahamai? Jika Anda sudah mengerjakan, cocokkan dengan kunci jawaban di bawah ini.


Ternyata mempelajari Jurnal Khusus itu mudah bukan ? Anda telah berhasil menyelesaikannya, karena Anda telah mengikuti semua petunjuk yang tercantumdalam modul ini. Pelajari kembali kalau ada masalah/uraian yang menurut Anda kurang dimengerti dan jangan ragu-ragu untuk menanyakan kepada teman Anda atau kepada guru bina materi ini. Jika Anda telah memahaminya. Coba lanjutkan ke materi berikutnya tentang Jurnal Umum.

Baca selengkapnya Waroeng PakDe Blog's: July 2010

Saturday, 10 July 2010

Membentuk Laporan Keuangan Perusahaan Dagang

LAPORAN KEUANGAN
1. Pengertian laporan laba rugi.

Laporan laba rugi adalah laporan yang menyajikan sumber pendapatan dan beban suatu perusahaan (dagang) selama periode akuntansi.
Untuk Menghitung laba rugi perusahaan adalah:
Beban usaha dalam perusahaan dagang ada dua kelompok.
1. Beban penjualan ialah biaya yang langsung dengan penjualan.
2. Beban administrasi/umum ialah biaya-biaya yang tidak langsung dengan penjualan.
Untuk menghitung laba kotor adalah:
Sedangkan untuk menghitung penjualan bersih adalah :
Penjualan bersih = penjualan – retur penjualan dan pengurangan harga – potongan penjualan.


2. Menyusun laporan laba rugi.

Laporan laba rugi dapat disajikan dalam dua bentuk yaitu single step dan multiple step.
A.
Single Step/Langsung.
Laporan single step/langsung yaitu laporan laba rugi di mana semua pendapatan dijumlahkan menjadi satu, demikian juga untuk bebannya, kemudian dicari selisihnya untuk mengetahui laba atau rugi. Untuk lebih jelasnya perhatikan ilustrasi di bawah ini.
B.
Multiple Step (Bertahap)
Laporan laba rugi bentuk multiple step (bertahap) adalah laporan laba rugi dengan mengelompokkan atau memisahkan antara pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, dan memisahkan pula antara beban usaha dan beban di luar usaha, baru kemudian dicari selisihnya sehingga akan diperoleh laba atau rugi usaha.
Untuk lebih jelas perhatikan contoh di bawah ini.


3. Pembahasan unsur laporan perubahan modal.

Laporan perubahan modal adalah laporan keuangan yang menyajikan perubahan modal selama satu periode akuntansi.
Perubahan modal diakibatkan oleh adanya pengambilan pribadi, diperolehnya laba, dideritanya kerugian atau adanya setoran pribadi.

Unsur-unsur laporan perubahan modal yaitu:
- modal awal
- laba atau rugi
- pengambilan pribadi
- setoran pribadi
- modal akhir.

4. Menyusun laporan perubahan modal.

Menyusun Laporan Perubahan Modal.

Diketahui modal 1 Januari 2000
Pendapatan
Baban-beban
Prive Hadian
Rp. 8.000.000,-
Rp. 4.000.000,-
Rp. 2.000.000,-
Rp. 500.000,-
Buatlah laporan perubahan modal pada tanggal 31 Januari 2000
Jawaban :

5. Pembahasan unsur-unsur laporan neraca.

Neraca adalah laporan keuangan yang menyajikan posisi ruangan perusahaan pada saat tertentu unsur-unsur neraca terdiri dari :
- harta
- kewajiban/utang
- modal
Bentuk laporan neraca terdiri dari dua bentuk yaitu bentuk laporan dan bentuk scontro/sebelah menyebelah.


6. Menyusun laporan neraca.

Untuk lebih jelas perhatikan contoh di bawah ini.
1. Neraca bentuk laporan.
2. Neraca Bentuk Scontro (Sebelah Menyebelah)
PD. Hadian
Neraca
Per 31 Januari 2000
Soal Essay.
Dari kertas kerja perusahaan dagang Makmur periode Desember 2001 terdapat data sebagai berikut .
Kas
Piutang dagang
Persediaan barang dagangan
Perlengkapan toko
Peralatan toko
Akumulasi penyusutan peralatan toko
Utang dagang
Utang wesel
Modal Hadian
Prive hadian
Penjualan
Retur penjualan dan PH.
Pembelian
Retur pembelian
Potongan pembelian
Beban sewa
Beban gaji
Beban listrik dan air
Sewa di bayar di muka
Utang gaji
Rp. 12.000.000,-
Rp. 5.200.000,-
Rp. 14.400.000,-
Rp. 2.400.000,-
Rp. 10.200.000,-
Rp. 520.000,-
Rp. 3.300.000,-
Rp. 600.000,-
Rp. 40.580.600,-
Rp. 400.000,-
Rp. 18.500.000,-
Rp. 300.000,-
Rp. 13.600.000,-
Rp. 200.000,-
Rp. 300.000,-
Rp. 1.800.000,-
Rp. 2.400.000,-
Rp. 300.000,-
Rp. 1.200.000,-
Rp. 200.000,-
Diminta:
Susunlah laporan keuangan yang terdiri dari:
a. laporan laba rugi
b. laporan perubahan modal
c. laporan neraca.
Pada tanggal 31 Desember 2001 persediaan barang dagangan tersisa Rp. 15.000.000,-
Baca selengkapnya Waroeng PakDe Blog's: July 2010

Entri Populer