1. Pribadi yang penuh percaya diri dalam memilih dan membangun sikap dan perilaku, menentukan pilihan hidup, memilih keputusan-keputusan penting di dalam hidup, dan penuh keyakinan dalam mengeksekusi tindakan untuk mencapai cita-cita dan kesuksesan hidup pribadi.
2. Pribadi yang penuh percaya diri dalam menjalani pilihan karir, profesi, dan bisnis. Pribadi yang penuh keyakinan akan kesuksesan karir, profesi, dan bisnis. Pribadi yang mampu menciptakan "self fulfilling prophecies" dalam karir, profesi, dan bisnisnya. Pribadi yang berkomitmen penuh dan mampu menciptakan pencapaian sesuai dengan rencana, harapan, visi, dan target dalam karir, profesi, dan bisnis.
3. Pribadi yang memahami dan meyakini efektifitas teamwork dan network. Pribadi yang memiliki kepercayaan penuh terhadap peer atau kolega di dalam teamwork dan network. Pribadi yang penuh percaya diri dalam menjalani dan menyikapi dinamika teamwork dan network. Pribadi yang mampu meminimalisir konflik dalam teamwork dan network. Pribadi yang terlibat aktif dalam membangun kekuatan teamwork dan penuh percaya diri dalam membangun network.
4. Pemimpin yang penuh percaya diri dalam menjalani posisi sebagai pemimpin tanpa menjadi arogan. Pemimpin yang memiliki wisdom dalam menjalankan aspek kontrol terhadap tim kerja dan bawahan. Pemimpin yang "tegas" dan "disegani" dan bukan "ditakuti". Pemimpin yang mampu secara netral dan konstruktif menjadi fasilitator dan katalisator dalam dinamika organisasi, kelompok, atau tim kerja. Calon pemimpin yang penuh percaya diri dan keyakinan dalam menapaki jalan menuju kepemimpinan. Calon pemimpin yang mampu menciptakan peta jalan menuju posisi pemimpin, dan mampu menjamin bahwa dirinya tidak akan berakhir menjadi pemimpin yang "salah memimpin".
5. Penjual yang mampu mengimplementasikan konsep "selling with confidence" dalam kehidupan nyata sebagai penjual, dengan pemahaman bahwa "confidence" adalah syarat mutlak untuk kesuksesan seorang penjual. Penjual yang penuh percaya diri tentang diri sendiri, tentang produk, dan tentang perusahaan. Penjual yang mampu mempertahankan orientasi kepada pelanggan dan kepada kepuasan pelanggan. Penjual yang mampu memperbaiki kemampuan prospecting dan kemampuan membangun rapport atau keintiman dengan calon pelanggan. Penjual yang lebih piawai dalam melakukan "objections handling". Penjual yang mampu secara konsisten memenuhi target penjualan, meningkatkan volume penjualan, dan menaikkan "closing rate".
6. Pribadi yang mampu melakukan presentasi dengan penuh percaya diri. Pribadi yang mampu menyajikan presentasi dengan dampak persuasi yang maksimal. Pribadi yang memahami dan meyakini besarnya peran "ekspresi" dalam efektifitas presentasi (riset ilmiah: kata-kata 7%, gesture 35%, dan ekspresi 58%), sehingga mampu mengembangkan kemampuan berekspresi yang paling persuasif dan meyakinkan dalam setiap presentasi.
7. Pribadi yang memahami aspek komunikasi secara menyeluruh, sehingga mampu mensinkronkan kemampuan berkomunikasi secara "eksternal" (berbicara dan berinteraksi dengan orang lain, atau dengan benda mati, atau dengan keadaan dan situasi), dan "internal" (mindsetting, motivasi, beliefs system, values, attitude, dan behaviour), di mana sinkronisasi adalah syarat mutlak efektifitas berkomunikasi. Pribadi yang mampu berkomunikasi secara efektif, persuasif, dan memberikan dampak serta hasil sesuai target dan rencana.
2. Pribadi yang penuh percaya diri dalam menjalani pilihan karir, profesi, dan bisnis. Pribadi yang penuh keyakinan akan kesuksesan karir, profesi, dan bisnis. Pribadi yang mampu menciptakan "self fulfilling prophecies" dalam karir, profesi, dan bisnisnya. Pribadi yang berkomitmen penuh dan mampu menciptakan pencapaian sesuai dengan rencana, harapan, visi, dan target dalam karir, profesi, dan bisnis.
3. Pribadi yang memahami dan meyakini efektifitas teamwork dan network. Pribadi yang memiliki kepercayaan penuh terhadap peer atau kolega di dalam teamwork dan network. Pribadi yang penuh percaya diri dalam menjalani dan menyikapi dinamika teamwork dan network. Pribadi yang mampu meminimalisir konflik dalam teamwork dan network. Pribadi yang terlibat aktif dalam membangun kekuatan teamwork dan penuh percaya diri dalam membangun network.
4. Pemimpin yang penuh percaya diri dalam menjalani posisi sebagai pemimpin tanpa menjadi arogan. Pemimpin yang memiliki wisdom dalam menjalankan aspek kontrol terhadap tim kerja dan bawahan. Pemimpin yang "tegas" dan "disegani" dan bukan "ditakuti". Pemimpin yang mampu secara netral dan konstruktif menjadi fasilitator dan katalisator dalam dinamika organisasi, kelompok, atau tim kerja. Calon pemimpin yang penuh percaya diri dan keyakinan dalam menapaki jalan menuju kepemimpinan. Calon pemimpin yang mampu menciptakan peta jalan menuju posisi pemimpin, dan mampu menjamin bahwa dirinya tidak akan berakhir menjadi pemimpin yang "salah memimpin".
5. Penjual yang mampu mengimplementasikan konsep "selling with confidence" dalam kehidupan nyata sebagai penjual, dengan pemahaman bahwa "confidence" adalah syarat mutlak untuk kesuksesan seorang penjual. Penjual yang penuh percaya diri tentang diri sendiri, tentang produk, dan tentang perusahaan. Penjual yang mampu mempertahankan orientasi kepada pelanggan dan kepada kepuasan pelanggan. Penjual yang mampu memperbaiki kemampuan prospecting dan kemampuan membangun rapport atau keintiman dengan calon pelanggan. Penjual yang lebih piawai dalam melakukan "objections handling". Penjual yang mampu secara konsisten memenuhi target penjualan, meningkatkan volume penjualan, dan menaikkan "closing rate".
6. Pribadi yang mampu melakukan presentasi dengan penuh percaya diri. Pribadi yang mampu menyajikan presentasi dengan dampak persuasi yang maksimal. Pribadi yang memahami dan meyakini besarnya peran "ekspresi" dalam efektifitas presentasi (riset ilmiah: kata-kata 7%, gesture 35%, dan ekspresi 58%), sehingga mampu mengembangkan kemampuan berekspresi yang paling persuasif dan meyakinkan dalam setiap presentasi.
7. Pribadi yang memahami aspek komunikasi secara menyeluruh, sehingga mampu mensinkronkan kemampuan berkomunikasi secara "eksternal" (berbicara dan berinteraksi dengan orang lain, atau dengan benda mati, atau dengan keadaan dan situasi), dan "internal" (mindsetting, motivasi, beliefs system, values, attitude, dan behaviour), di mana sinkronisasi adalah syarat mutlak efektifitas berkomunikasi. Pribadi yang mampu berkomunikasi secara efektif, persuasif, dan memberikan dampak serta hasil sesuai target dan rencana.
No comments:
Post a Comment
Berikan Opini Anda tentang Topik ini