Photobucket
Loading
bisnis online, jual beli online, sistem pembayaran, pembayaran online, bisnis online
Mohon beri masukan, saran, dan kritikan mengenai isi kontens posting blog ini, dan kalau diperlukan diharapkan kerjasama Anda dalam mengisi kontens posting blog ini.

Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya. Dan diharapkan untuk daftarkan diri menjadi bagian dari NetworkedBlogs atau Follow Us
Admin - waroengpakde

Wednesday 27 July 2011

Wawasan Bimbingan dan Konseling

I. Wawasan Bimbingan dan Konseling

A. Pengertian Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.

Dalam pengertian tersebut tersimpul hal-hal pokok bahwa :
- Bimbingan dan konseling merupakan pelayanan bantuan
- Pelayanan Bimbingan dan konseling dilakukan melalui kegiatan secara perorangan dan kelompok
- Arah kegiatan Bimbingan dan konseling adalah membantu peserta didik untuk dapat melaksanakan kehidupan sehari-hari secara mandiri dan berkembang secara optimal
- Ada empat bidang bimbingan yaitu bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan karir.
- Pelayanan Bimbingan dan konseling dilaksanakan melalui jenis-jenis layanan tertentu, ditunjang sejumlah kegiatan pendukung
- Pelayanan Bimbingan dan konseling harus didasarkan pada norma-norma yang berlaku

B. Tujuan Bimbingan dan Konseling
- Tujuan umum Bimbingan dan konseling adalah memandirikan peserta didik dan mengembangkan potensi mereka secara optimal.
- Tujuan umum tersebut dijabarkan ke dalam tujuan yang mengarah keefektifan hidup sehari-hari dengan memperhatikan potensi peserta didik
- Lebih khusus lagi, tujuan-tujuan tersebut dirumuskan dalam bentuk kompetensi

C. Fungsi Bimbingan dan Konseling
Pelayanan Bimbingan dan konseling mengemban 4 fungsi, yaitu :
- Fungsi pemahaman
- Fungsi pencegahan
- Fungsi pengentasan, termasuk ke dalamnya fungsi advokasi
- Fungsi pemeliharaan dan pengembangan

D. Prinsip Bimbingan dan Konseling
Prinsip-prinsip Bimbingan dan konseling berkenaan dengan :
- Sasaran layanan
- Permasalahan yang dialami individu
- Program pelayanan
- Tujuan dan pelaksanaan pelayanan

E. Azas Bimbingan dan Konseling
Asas-asas Bimbingan dan konseling meliputi :
- Asas kerahasiaan
- Asas kesukarelaan
- Asas keterbukaan
- Asas kegiatan
- Asas kemandirian
- Asas kedinamisan
- Asas keterpaduan
- Asas kenormatifan
- Asas keahlian
- Asas alih tangan kasus
- Asas tut wuri handayani

F. Paradigma
Paradigma Bimbingan dan konseling mengacu kepada pelayanan yang bersifat piko paedagogis dalam bingkai budaya dan religius.

II. Arah kegiatan Bimbingan dan Konseling

A. Mekanisme penanganan siswa bermasalah di sekolah

B. Kegiatan Bimbingan dan Konseling
Kegiatan Bimbingan dan konseling diarahkan kepada :
1) Terpenuhinya tugas-tugas perkembangan peserta didik di setiap tahap perkembangan mereka
2) Dalam upaya mewujudkan tugas-tugas perkembangan itu, kegiatan bimbingan dan konseling mendorong peserta didik mengenal diri dan lingkungan, mengembangkan diri dan sikap positif mengembangkan arah karir dan masa depan.
3) Kegiatan bimbingan dan konseling meliputi bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan karir

C. Pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah
Secara konkrit diarahkan kepada pengembangan berbagai kompetensi peserta didik. Kompetensi yang akan dikembangkan itu dirumuskan melalui langkah-langkah sebagai berikut :
1) Tugas Perkembangan
2) Bimbingan Pribadi, sosial, belajar, dan karir
3) Kompetensi
4) Materi bimbingan dan konseling
5) Kegiatan bimbingan dan konseling, meliputi : layanan, pendukung, penilaian

III. Kegiatan Pokok Bimbingan dan Konseling

A. Program Bimbingan dan Konseling
1) Program Bimbingan dan Konseling di sekolah yang perlu disusun adalah program tahunan yang mencakup program semesteran dan laporan bulanan. Laporan bulanan mencakup rekap agenda mingguan yang selanjutnya dijabarkan menjadi agenda kegiatan harian.
2) Unsur-unsur Program Bimbingan dan Konseling meliputi kebutuhan peserta didik, jumlah siswa yang menjadi tanggung jawab guru pembimbing, bidang-bidang bimbingan, jenis layanan dan kegiatan pendukung, volume dan frekuensi layanan, waktu (kapan dan lamanya) kegiatan serta perkiraan penggunaan dana/ prasarana
3) Tahap-tahap pelaksanaan program adalah tahap perencanaan, pelaksanaan, penilaian, analisis hasil penilaian, dan tindak lanjut.

B. Muatan pendidikan bimbingan konseling pendidikan nilai-nilai dalam Bimbingan dan Konseling
Secara langsung pelayanan Bimbingan dan Konseling memuat materi pendidikan bimbingan konseling:
1) bimbingan konseling diperlukan dalam semua bidang kehidupan, yaitu kehidupan pribadi, social, bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan beragama
2) Program Bimbingan dan Konseling mengadopsi materi pendidikan bimbingan konseling. Sebagaimana dituntut dalam pencapaian tugas-tugas perkembangan peserta didik.
3) Setiap layanan bimbingan dan konseling mengintegrasikan di dalamnya materi pendidikan bimbingan konseling, berupa suasana yang menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan dan suasana normatif dalam proses pelayanan. Di samping itu layanan tertentu dalam bimbingan dan konseling dapat dimuati secara khusus materi pendidikan budi pekerti yang dikehendaki. Lebih jauh,pelaksana bimbingan dan konseling di sekolah harus menjadi teladan bagi peserta didiknya.

C. Pengelolaan Bimbingan dan Konseling di Yayasan Peguruan Harapan Mandiri
1) Manajemen bimbingan dan konseling di sekolah diselenggarakan oleh suatu organisasi dengan guru pembimbing (di SMA) sebagai pelaksana utamanya. Dalam organisasi tersebut selain ada guru pembimbing, ada pula pimpinan sekolah, koordinator bimbingan dan konseling, guru mata pelajaran/praktik, wali kelas, dan staf administrasi yang masing-masing memiliki perannya sendiri.
2) Pengelolaan bimbingan dan konseling dilengkapi fasilitas yang diperlukan, yaitu ruang kerja, peralatan instrumentasi, peralatan administrasi dan sarana pendukung lainnya.
3) Karena bimbingan dan konseling merupakan sumber / bank data yang mendukung semua kegiatan pembelajaran di sekolah, maka dapat didukung dengan tenaga administratif.
4) Dalam pengelolaan bimbingan dan konseling, kegiatan kepengawasan secara khusus diselenggarakan oleh pengawas sekolah bidang bimbingan dan konseling
5) Pengelolaan yang efektif diarahkan kepada terwujudnya akuntabilitas yang tinggi dari kegiatan bimbingan dan konseling secara menyeluruh dan pengembangannya.
Baca selengkapnya Waroeng PakDe Blog's: July 2011

Monday 18 July 2011

Ciri-ciri Guru yang Bisa Memotivasi Siswa

Salah satu ciri guru yang bisa memotivasi adalah antusiasme, mereka peduli dan paham dengan apa yang diajarkannya dan mengkomunikasikannya dengan murid bahwa apa yang sedang mereka pelajari itu penting. Ia memberikan teladan yang dapat menjadi inspirasi bagi siswanya.

Ciri-ciri Guru yang Berkualitas dan bisa Memotivasi Siswa adalah guru yang melakukan hal-hal sebagai berikut :

1. Menjadi manajer yang baik yang mampu merencanakan,mengelola, mengorganisasikan serta mengevaluasi kelasnya, murid-murid akan merasa aman dan nyaman bersamanya
2. Fasilitator yang memperlakukan semua siswa mendapatkan kesempatan untuk belajar dan bertanggungjawab
3. Memberikan pengaruh arus balik yang bersifat korektif dan berpositif
4. Memberikan test-tes yang adil, penilaian yang bersifat informative
5. Membantu murid-murid untuk menyadari bahwa mereka sedang tumbuh dalam persaingan dan keunggulan.
Baca selengkapnya Waroeng PakDe Blog's: July 2011

Perbedaan Antara Guru BP dengan Guru BK

Secara umum fungsi Guru BP / BK pada dasarnya adalah sama yaitu sama Tugas Guru BP antara lain :

* Berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Guru Bimbingan dan Penyuluhan tentunya memiliki trik-trik tertentu.
Bagaimana proses pembelajaran anak dapat meningkat? dan tentunya memiliki kita tersebdiri pula bagaimana mencari tahu permasalahan anak didik, sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar.

* Memberikan bantuan kepada anak didik yang ditujukan agar anak didik mampu memahami diri, mengenal lingkungan, dan mampu merancang masa depannya.
Seorang anak didik dikatakan memiliki kemampuan memahami dirinya bilamana yang bersangkutan menunjukan kemampuan yang tinggi terhadap kekuatan dan kelemahan yang ada pada dirinya, bakat dan minatnya, serta karakteristik pribadi lainnya. Sedangkan kemampuan pengenalan anak didik terhadap lingkungan diindikasikan oleh kemampuannya dalam mengenal lingkungan dan fasilitas yang ada di sekolah, di rumah dan di masyarakat, serta kemampuannya memanfaatkan lingkungan tersebut secara optimal bagi kemajuan belajarnya. Sementara itu, bilamana anak didik memiliki kemampuan di dalam merancang masa depannya, bila yang bersangkutan menunjukan kemampuannya dalam mempertimbangkan berbagai alternatif yang ada sesuai dengan karakteristik pribadi serta peluang yang ada, serta memiliki kemampuan di dalam pengambilan keputusan yang tepat.

* Pemahaman individu dengan segala karakteristiknya

* Melaksanakan fungsi pencegahan, yakni mencegah perilaku negative yang dapat menghambat perkembangannya

* Melaksanakan fungsi pengentasan, yakni memberi bantuan dalam mengentasankan permasalahannya,

* Melaksanakan fungsi pemeliharaan dan pengembangan, yakni bagaimana memelihara dan dan mengembangkan potensi yang ada pada diri anak didik.

Guru yang ditunjuk sebagai petugas BP, kebetulan bukan lulusan BP, perlu lebih memahami tentang prinsip-prinsip pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan itu sendiri, pertama berkenaan dengan sasaran pelayanan itu sendiri, tidak membedakan etnis, umur, agama dan status ekonomi.
Prinsip yang berkenaan dengan permasalahan individu, yakni bagaimana anak didik mampu menyesuaikan dirinya di rumah, sekolah dan masyarakat, baik faktor ekonomi maupun budaya.

Selanjutnya prinsip yang berkenaan dengan program pelayanan, yakni bahwa BP merupakan bagian integral dari upaya pendidikan dan pengembangan individu, fleksibel, berkelanjutan, perlu evaluasi.
Ikut bertanggungjawab secara moral untuk mengantisipasi agar anak didiknya tidak terbawa arus oleh dunia global yang lebih bersifat negative, arahkan kea rah yang lebih bersifat positif, dan berikan arahan dan bekal agar anak didik memiliki kekebalan terhadap bermacam-macam penyakit social, yang terus melanda dunia, dan tentunya termasuk negeri kita.

Tugas Guru BK antara lain :

* Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai bakat dan minat.
* Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial dan industrial yang harmonis, dinamis, berkeadilan dan bermartabat.
* Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar untuk mengikuti pendidikan sekolah/madrasah secara mandiri.
* Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.

Guru BK juga bertugas dalam memberikan layanan diantaranya :

* Layanan orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah/ madrasah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di lingkungan yang baru.
* Layanan informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan pendidikan lanjutan.
* Layanan penempatan dan penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, dan kegiatan ekstra kurikuler.
* Layanan penguasaan konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di sekolah/madrasah, keluarga, industri dan masyarakat.
* Layanan konseling perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya.
* Layanan bimbingan kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok.
* Layanan konseling kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok.
* Layanan konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik
* Layanan mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan antar mereka.
Baca selengkapnya Waroeng PakDe Blog's: July 2011

Cara Menumbuhkan Motivasi Belajar Siswa

Bagi Guru

Sebagai komponen yang secara langsung berhubungan dengan permasalah rendahnya motivasi belajar siswa, maka guru harus mengetahui beberapa hal yang bisa dilakukannya untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, diantaranya adalah :

1. Memilih cara dan metode mengajar yang tepat termasuk memperhatikan penampilannya
2. Menginformasilkan dengan jelas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
3. Menghubungkan kegiatan belajar dengan minat siswa
4. Melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran misalnya melalui kerja kelompok
5. Melakukan evaluasi dan menginformasikan hasilnya, sehingga siswa mendapat informasi yang tepat tentang keberhasilan dan kegagalan dirinya
6. Melakukan improvisasi-improvisasi yang bertujuan untuk menciptakan rasa senang anak terhadap belajar. Misalnya kegiatan belajar diseling dengan bernyanyi bersama atau sekedar bertepuk tangan yang meriah
7. Menanamkan nilai atau pandangan hidup yang positif tentang belajar misalnya dalam agama islam belajar dipandang sebagi sebuah kegiatan jihad yang akan mendapatkan nilai amal disisi Allah.
8. Menceritakan keberhasilan para tokoh-tokoh dunia yang dimulai dengan mimpi-mimpi mereka dan ceritakan juga cara-cara mereka meraih mimpi-mimpi itu. Ajak siswa untuk bermimpi meraih sukses dalam bidang apa saja seperti mimpinya para tokoh dunia tersebut.
9. Memberikan respon positif kepada siswa ketika mereka berhasil melakukan sebuah tahapan kegiatan belajar. Respon positif ini bisa berupa pujian, hadiah, atau pernyataan-pernyataan positif lainnya.

Bagi Orangtua

1. Mengontrol perkembangan belajar anak. Orangtua perlu menyediakan waktu untuk mengontrol kegiatan anak.
2. Mengungkap harapan-harapan yang realistis terhadap anak
3. Menanamkan pemahaman agama yang baik khususnya yang terkait dengan motivasi
4. Melatih anak untuk memecahkan masalahnya sendiri, orangtua melakukan pembimbingan seperlunya
5. Tanyakanlah keinginan dan cita-cita mereka. Berikan dukungan terhadap keingginan dan cita-cita mereka. Arahkan mereka untuk meraih cita-cita itu dengan benar.
6. Menggunakan hasil evaluasi yang diberikan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar selanjutnya.

Kerjasama antar Guru dengan Orangtua

Ketika permasalahan rendahnya motivasi sudah menjadi permasalahan yang serius yang tidak bisa diantispasi oleh guru sendiri atau oleh orangtua sendiri, maka kerja sama antara guru dan orangtua harus segera dilakukan. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan di ataranya :

1. Mengidentifikasi masalah yang terjadi pada siswa, cari factor penyebab yang mengakibatkan rendahnya motivasi belajar siswa, identifikasi masalahnya.
2. Mencari solusi-solusi untuk memecahkan masalah yang terjadi pada anak. Cari masalah yang bisa diatasi oleh guru, atau masalah yang bisa diatasi oleh orangtua
3. Memberikan perlakuan yang tepat terhadap anak, mereka sedang mengalami permasalahan, maka orangtua dan guru harus mempunyai komitemen yang tinggi untuk tidak menambah beban mereka dengan menyalahkan, mencemooh anak-anak.
4. Libatkan siswa untuk memecahkan permasalahannya. Orangtua, guru dan siswa perlu duduk bersama untuk menyelesaikan permasalahannya.
Baca selengkapnya Waroeng PakDe Blog's: July 2011

Saturday 9 July 2011

Tugas dan Fungsi Guru Pembimbing (BP/BK)

Tugas dan Fungsi Guru Pembimbing (BP/BK) secara umum :

Membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan :

1. Penyusunan dan pelaksanaan program bimbingan dan konseling

2. Koordinasi dengan Wali Kelas dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang dihadapi anak didik tentang kesulitan belajar

3. Membgerikan layanan dan bimbingan kepada anak didik agar lebih berprestasi dalam kegiatan belajar

4. Memberikan saran dan pertimbangan kepada anak didik dalam memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang sesuai

5. Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling

6. Menyusun statistic hasil penilaian bimbingan dan konseling

7. Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar

8. Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut bimbingan dan konseling

9. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan bimbingan dan koseling

Pelayanan konseling mengemban sejumlah fungsi yang hendak dipenuhi melalui pelaksanaan kegiatannya untuk semua klien atau pengguna.
Fungsi-fungsi tersebut adalah:

1. Fungsi pemahaman, yaitu fungsi konseling yang menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan kepentingan individu dan/atau kelompok yang mendapat pelayanan; pemahaman itu meliputi pemahaman tentang diri sendiri, lingkungan dan berbagai informasi yang diperlukan.

2. Fungsi pencegahan, yaitu fungsi konseling yang menghasilkan kondisi bagi tercegahnya atau terhindarnya individu dan/atau kelompok yang mendapat pelayanan dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul, yang akan dapat mengganggu, menghambat atau menimbulkan kesulitan dan kerugian-kerugian tertentu dalam kehidupan dan proses perkembangannya.

3. Fungsi pengentasan, yaitu fungsi konseling yang menghasilkan kondisi bagi terentaskannya atau teratasinya berbagai permasalahan dalam kehidupan dan/atau perkembangannya yang dialami oleh individu dan/atau kelompok yang mendapat pelayanan.

4. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan, yaitu fungsi konseling yang menghasilkan terpelihara dan terkembangannya berbagai potensi dan kondisi positif individu dan/atau kelompok yang mendapat pelayanan dalam rangka perkembangan diri/kelompok secara mantap dan berkelanjutan.

5. Fungsi advokasi, yaitu fungsi konseling yang menghasilkan kondisi pembelaan terhadap pengingkaran atas hak-hak dan/atau kepentingan pendidikan/ perkembangan yang dialami klien atau pengguna pelayanan konseling.

Fungsi-fungsi tersebut diwujudkan melalui terselenggarakannya berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung konseling untuk mencapai hasil sebagaimana terkandung di dalam masing-masing fungsi itu. Setiap layanan dan kegiatan pendukung konseling yang dilaksanakan harus secara langsung mengacu kepada satu atau lebih fungsi-fungsi tersebut di atas agar hasil-hasil yang hendak dicapainya secara jelas dapat diidentifikasi dan dievaluasi.
Baca selengkapnya Waroeng PakDe Blog's: July 2011

Friday 8 July 2011

Tips & Cara Memilih Jurusan Kuliah Di Perguruan Tinggi Yang Baik - Panduan Siswa-Siswi SMP, SMA dan SMK

Pada umumnya siswa yang telah lulus dari SMA, SMEA, SMK dan jenjang sederajat lainnya akan melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi baik Perguruan Tinggi Negeri / PTN maupun Perguruan Tinggi Swasta / PTS. Pada perguruan tinggi terdapat penjurusan mahasiswa berdasarkan subyek mata kuliah yang diambil. Setiap jurusan memiliki materi dan sifat pembelajaran yang berbeda-beda. Jurusan yang memiliki sifat yang serupa akan digabung dalam suatu fakultas, akademi, sekolah tinggi, dan lain sebagainya.

Memilih jurusan kuliah bukan urusan yang mudah dan bukan persoalan yang sepele. Banyak faktor yang harus diperhitungkan dan dipikirkan masak-masak. Memilih secara tergesa-gesa tanpa memperhitungkan segala aspek akan berakibat fatal mulai dari kesadaran yang terlambat bahwa jurusa yang diambil tidak sesuai dengan kepribadian sampai pada drop out / DO atau dikeluarkannya seorang mahasiswa / mahasiswi karena dinyatakan tidak mampu mengikuti pendidikan yang diikutinya. Maka dari itu pemilihan jurusan sedini mungkin harus mulai dipertimbangkan. Salah pilih jurusan merupakan bencana dan kerugian yang besar bagi anda di masa depan.

Cara milih jurusan di Perguruan Tinggi yang baik :

1. Menyesuaikan Cita-Cita, Minat dan Bakat

Bagi yang telah memiliki cita-cita tertentu, maka lihatlah jrurusan apa yang dapat membawa menuju profesi atau pekerjaan yang diinginkan tersebut. Janganlah memilih jurusan teknik geodesi jika anda ingin menjadi seorang dokter ahli kandungan dan jangan pula memilih jurusan sastra jawa jika bercita-cita menjadi polisi.

Sesuaikan jurusan yang ingin diambil dengan minat dan bakat. Jika tidak menyukai hitung-hitungan janganlah mengambil jurusan matematika dan jika tidak menyukai menggambar jangan mengambil jurusan teknik sipil. Kemudian lihat bakat anda saat ini. Mengembangkan bakat yang sudah ada disertai dengan rasa suka dan cita-cita pada suatu jurusan studi akan menjadi pilihan yang tepat.

2. Informasi yang Sempurna

Carilah informasi yang banyak sebagai bahan pertimbangan anda untuk memilih jurusan. Cari dan gali informasi dari banyak sumber seperti orang tua, saudara, guru, teman, bimbel, tetangga, konsultan pendidikan, kakak kelas, teman mahasiswa, profesional, dan lain sebagainya. Jangan mudah terpengaruh dengan orang lain yang kurang menguasai informasi atau ikut-ikutan teman / trend.

Internet juga merupakan media yang tepat dan bebas untuk bertanya kepada orang-orang di dalamnya tentang apa yang ingin kita ketahui. Cari situs forum atau chating melalui messenger dengan orang yang dapat dipercaya. Semua informasi yang didapat dirangkum dan dijadikan bahan untuk membantu memilih jurusan.

3. Lokasi dan Biaya

Bagi orang yang hidup dalam ekonomi atas, memilih jurusan tidak akan menjadi masalah. Biaya yang nantinya harus ditanggung dapat diselesaikan dengan mudah baik dari pengeluaran studi, biaya hidup, lokasi tempat tinggal, dan lain sebagainya. Bagi masyarakat golongan menengah ke bawah, lokasi dan biaya merupakan masalah yang sangat diperhitungkan.

Jika dana yang ada terbatas maka pilihlah lokasi kuliah yang dekat dengan tempat tinggal atau lokasi luar kota yang memiliki biaya hidup yang rendah. Pilih juga tempat kuliah yang biaya pendidikan tidak terlalu tinggi. Jika dana yang ada nanti belum mencukupi, maka carilah beasiswa, keringanan, pekerjaan paruh waktu / freelance atau sponsor untuk mencukupi kebutuhan dana anda. Jangan jadikan pula uang sebagai faktor yang sangat menghambat masa depan anda.

4. Daya Tampung Jurusan / Peluang Diterima

Perhatikan daya tampung suatu jurusan di PTN dan PTS favorit. Pada umumnya memiliki kuantitas yang terbatas dan diperebutkan oleh banyak orang. Jangan membebani diri anda dengan target untuk berkuliah di tempat tertentu dengan jurusan tertentu yang favorit. Anda bisa stres jika kehendak anda tidak terpenuhi. Buat banyak pilihan tempat kuliah beserta jurusannya.

Ukur kemampuan untuk melihat sejauh mana peluang menempati suatu jurusan di tempat favorit. Adanya seleksi masal yang murni seperti SNMPTN, UMB, Jalur Undangan dan lain sebagainya dapat menjegal masa depan studi anda jika tidak persiapkan dan diperhitungkan matang-matang. Pelajari soal-soal seleksi dan ikuti ujian try out sebagai percobaan anda dalam mengukur kemampuan yang anda miliki.

Namun jangan terlalu minder dengan hasil yang didapat. Jika pada UMB ada 2 jurusan yang dapat dipilih, pilih satu jurusan & tempat yang anda cita-citakan dan satu jurusan lain atau lokasi lain yang sesuai atau sedikit di bawah kemampuan anda.

5. Masa Depan Karir dan Pekerjaan

Lihatlah ke depan setelah anda lulus nanti. Apakah jurusan yang anda ambil nanti dapat mengantar anda untuk mendapatkan pekerjaan dan karir yang baik? Banyak jurusan-jurusan yang saat ini lulusannya menganggur tidak bekerja. Tidak hanya orang dari jurusan tertentu saja yang dapat bekerja pada suatu profesi, karena saat ini rekrutmen perusahaan dalam mencari tenaga kerja tidak melihat seseorang dari latar belakang pendidikan saja, namun juga pengalaman. Tetapi jika kompetensi, keberanian dan kemampuan anda jauh dari orang-orang normal, maka jurusan apapun yang anda ambil sah-sah saja.

Biarkanlah hati dan akal sehat anda bicara tanpa adanya campur tangan dari orang lain. Konsultasikan dengan orang tua dan orang lain yang anda percayai. Pemilihan jurusan kuliah sangat menentukan masa depan anda. Selamat berjuang.
Baca selengkapnya Waroeng PakDe Blog's: July 2011

Wednesday 6 July 2011

Masalah-Masalah pada Masa Remaja

Topik kali ini sangat menarik untuk kita ketahui bersama, Apa sich masalah-masalah yang selalu dihadapi oleh anak masa sekarang (ABG ;red) atau dikenal dengan istilah masalah REMAJA.

Saya ingin sekali kembali ke masa REMAJA yang penuh dengan warna-warni kehidupan, banyak hal yang harus diimpikan, ingin bebas. Kebebasan remaja saat ini dengan masa remaja di era tahun sebelum Millenium (teknologi canggih) sekarang ini, sangat juah sekali perbedaannya. Contohnya saja di era jaman saya (Penulis ;red) masih sedikit internet sehingga diperlukan suatu biaya yang besar untuk mengenal seseorang, untuk mengimpikan sesuatu seperti sekarang ini yang sudah serba teknologi. Untuk itu perlu kita mengetahui bagaimana masa perkembangan individu khususnya dikalangan remaja sekarang ini yang dipenuhi dengan pikiran yang kritis, emosional, dan pendapat-pendapat yang mungkin bisa berakibat fatal sekali disekitarnya.
Fase remaja merupakan masa perkembangan individu yang sangat penting. Harold Alberty (1957) mengemukakan bahwa masa remaja merupakan suatu periode dalam perkembangan yang dijalani seseorang yang terbentang sejak berakhirnya masa kanak-kanak sampai dengan awal masa dewasa. Conger berpendapat bahwa masa remaja merupakan masa yang amat kritis yang mungkin dapat erupakan the best of time and the worst of time.

Kita menemukan berbagai tafsiran dari para ahli tentang masa remaja :

1. Freud menafsirkan masa remaja sebagai suatu masa mencari hidup seksual yang mempunyai bentuk yang definitif.Charlotte Buhler menafsirkan masa remaja sebagai masa kebutuhan isi-mengisi.Spranger memberikan tafsiran masa remaja sebagai masa pertumbuhan dengan perubahan struktur kejiwaan yang fundamental.
2. Hofmann menafsirkan masa remaja sebagai suatu masa pembentukan sikap-sikap terhadap segala sesuatu yang dialami individu.
3. G. Stanley Hall menafsirkan masa remaja sebagai masa storm and drang (badai dan topan).

Para ahli umumnya sepakat bahwa rentangan masa remaja berlangsung dari usia 11-13 tahun sampai dengan 18-20 th (Abin Syamsuddin, 2003). Pada rentangan periode ini terdapat beberapa indikator perbedaan yang signifikan, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Oleh karena itu, para ahli mengklasikasikan masa remaja ini ke dalam dua bagian yaitu:
(1) remaja awal (11-13 th s.d. 14-15 th);
(2) remaja akhir (14-16 th s.d.18-20 th).

Masa remaja ditandai dengan adanya berbagai perubahan, baik secara fisik maupun psikis, yang mungkin saja dapat menimbulkan problema atau masalah tertentu bagi si remaja. pabila tidak disertai dengan upaya pemahaman diri dan pengarahan diri secara tepat, bahkan dapat menjurus pada berbagai tindakan kenakalan remaja dan kriminal. Permasalahan yang mungkin timbul pada masa remaja diantaranya :

1. Problema berkaitan dengan perkembangan fisik dan motorik.
Pada masa remaja ditandai dengan adanya pertumbuhan fisik yang cepat. Keadaan fisik pada masa remaja dipandang sebagai suatu hal yang penting, namun ketika keadaan fisik tidak sesuai dengan harapannya (ketidaksesuaian antara body image dengan self picture) dapat menimbulkan rasa tidak puas dan kurang percaya diri. Begitu juga, perkembangan fisik yang tidak proporsional. Kematangan organ reproduksi pada masa remaja membutuhkan upaya pemuasan dan jika tidak terbimbing oleh norma-norma dapat menjurus pada penyimpangan perilaku seksual.

2. Problema berkaitan dengan perkembangan kognitif dan bahasa.
Pada masa remaja awal ditandai dengan perkembangan kemampuan intelektual yang pesat. Namun ketika, si remaja tidak mendapatkan kesempatan pengembangan kemampuan intelektual, terutama melalui pendidikan di sekolah, maka boleh jadi potensi intelektualnya tidak akan berkembang optimal. Begitu juga masa remaja, terutama remaja awal merupakan masa terbaik untuk mengenal dan mendalami bahasa asing. Namun dikarenakan keterbatasan kesempatan dan sarana dan pra sarana, menyebabkan si remaja kesulitan untuk menguasai bahasa asing. Tidak bisa dipungkiri, dalam era globalisasi sekarang ini, penguasaan bahasa asing merupakan hal yang penting untuk menunjang kesuksesan hidup dan karier seseorang. Namun dengan adanya hambatan dalam pengembangan ketidakmampuan berbahasa asing tentunya akan sedikit-banyak berpengaruh terhadap kesuksesan hidup dan kariernya. Terhambatnya perkembangan kognitif dan bahasa dapat berakibat pula pada aspek emosional, sosial, dan aspek-aspek perilaku dan kepribadian lainnya.

3. Problema berkaitan dengan perkembangan perilaku sosial, moralitas dan keagamaan.
Masa remaja disebut pula sebagai masa social hunger (kehausan sosial), yang ditandai dengan adanya keinginan untuk bergaul dan diterima di lingkungan kelompok sebayanya (peer group). Penolakan dari peer group dapat menimbulkan frustrasi dan menjadikan dia sebagai isolated dan merasa rendah diri. Namun sebaliknya apabila remaja dapat diterima oleh rekan sebayanya dan bahkan menjadi idola tentunya ia akan merasa bangga dan memiliki kehormatan dalam dirinya. Problema perilaku sosial remaja tidak hanya terjadi dengan kelompok sebayanya, namun juga dapat terjadi dengan orang tua dan dewasa lainnya, termasuk dengan guru di sekolah. Hal ini disebabkan pada masa remaja, khususnya remaja awal akan ditandai adanya keinginan yang ambivalen, di satu sisi adanya keinginan untuk melepaskan ketergantungan dan dapat menentukan pilihannya sendiri, namun di sisi lain dia masih membutuhkan orang tua, terutama secara ekonomis. Sejalan dengan pertumbuhan organ reproduksi, hubungan sosial yang dikembangkan pada masa remaja ditandai pula dengan adanya keinginan untuk menjalin hubungan khusus dengan lain jenis dan jika tidak terbimbing dapat menjurus tindakan penyimpangan perilaku sosial dan perilaku seksual. Pada masa remaja juga ditandai dengan adanya keinginan untuk mencoba-coba dan menguji kemapanan norma yang ada, jika tidak terbimbing, mungkin saja akan berkembang menjadi konflik nilai dalam dirinya maupun dengan lingkungannya.

4. Problema berkaitan dengan perkembangan kepribadian, dan emosional.
Masa remaja disebut juga masa untuk menemukan identitas diri (self identity). Usaha pencarian identitas pun, banyak dilakukan dengan menunjukkan perilaku coba-coba, perilaku imitasi atau identifikasi. Ketika remaja gagal menemukan identitas dirinya, dia akan mengalami krisis identitas atau identity confusion, sehingga mungkin saja akan terbentuk sistem kepribadian yang bukan menggambarkan keadaan diri yang sebenarnya. Reaksi-reaksi dan ekspresi emosional yang masih labil dan belum terkendali pada masa remaja dapat berdampak pada kehidupan pribadi maupun sosialnya. Dia menjadi sering merasa tertekan dan bermuram durja atau justru dia menjadi orang yang berperilaku agresif. Pertengkaran dan perkelahian seringkali terjadi akibat dari ketidakstabilan emosinya.

Selain yang telah dipaparkan di atas, tentunya masih banyak problema keremajaan lainnya. Timbulnya problema remaja dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Agar remaja dapat terhindar dari berbagai kesulitan dan problema kiranya diperlukan kearifan dari semua pihak.

Intinya masa remaja penuh dengan keindahan, jika masa remaja tidak dinikmati inilah yang dikatakan MASA REMAJA SURAM. Jadi, pergunakanlah masa remaja itu dengan hal-hal yang positif OK ..... :)
Baca selengkapnya Waroeng PakDe Blog's: July 2011

Perkembangan Kepribadian Individu

Akhirnya setelah selesai kerjaan, menulis dulu ahk ....
Kali ini, kita akan membahas bagaimana perkembangan kepribadian individu seseorang dimulai dari bayi hingga masa tua?

Berbicara masalah perkembangan kepribadian individu sudah tentu berbeda sifat dan karakternya berdasarkan tingkat kecenderungan emosional masing-masing.

Meskipun kepribadian seseorang itu relatif konstan, namun dalam kenyataannya sering ditemukan bahwa perubahan kepribadian dapat dan mungkin terjadi, terutama dipengaruhi oleh faktor lingkungan dari pada faktor fisik. Erikson dalam Nana Syaodih Sukmadinata, 2005 mengemukakan tahapan perkembangan kepribadian dengan kecenderungan yang bipolar:

1. Masa bayi (infancy) ;
Ditandai adanya kecenderungan trust – mistrust. Perilaku bayi didasari oleh dorongan mempercayai atau tidak mempercayai orang-orang di sekitarnya. Dia sepenuhnya mempercayai orang tuanya, tetapi orang yang dianggap asing dia tidak akan mempercayainya. Oleh karena itu kadang-kadang bayi menangis bila di pangku oleh orang yang tidak dikenalnya. Ia bukan saja tidak percaya kepada orang-orang yang asing tetapi juga kepada benda asing, tempat asing, suara asing, perlakuan asing dan sebagainya. Kalau menghadapi situasi-situasi tersebut seringkali bayi menangis.

2. Masa kanak-kanak awal (early childhood) ;
Ditandai adanya kecenderungan autonomy – shame, doubt. Pada masa ini sampai-batas-batas tertentu anak sudahbisa berdiri sendiri, dalam arti duduk, berdiri, berjalan, bermain, minum dari botol sendiri tanpa ditolong oleh orang tuanya, tetapi di pihak laindia ga telah mulai memiliki rasa malu dan keraguan dalam berbuat, sehingga seringkali minta pertolongan atau persetujuan dari orang tuanya.

3. Masa pra sekolah(Preschool Age) ;
Ditandai adanya kecenderungan initiative – guilty. Pada masa ini anak telah memiliki beberapa kecakapan, dengan kecakapan-kecakapan tersebut dia terdorong melakukan beberapa kegiatan, tetapi karena kemampuan anak tersebut masih terbatas adakalanya dia mengalami kegagalan. Kegagalan-kegagalan tersebut menyebabkan dia memiliki perasaan bersalah, dan untuk sementara waktu dia tidak mau berinisatif atau berbuat.

3. Masa Sekolah (School Age) ;
Ditandai adanya kecenderungan industry–inferiority. Sebagai kelanjutan dari perkembangan tahap sebelumnya, pada masa ini anak sangat aktif mempelajari apa saja yang ada di lingkungannya. Dorongan untuk mengatahui dan berbuat terhadap lingkungannya sangat besar, tetapi di pihak lain karena keterbatasan-keterbatasan kemampuan dan pengetahuannya kadang-kadang dia menghadapi kesukaran, hambatan bahkan kegagalan. Hambatan dan kegagalan ini dapat menyebabkan anak merasa rendah diri.

4. Masa Remaja (adolescence) ;
Ditandai adanya kecenderungan identity – Identity Confusion. Sebagai persiapan ke arah kedewasaan didukung pula oleh kemampuan dan kecakapan–kecakapan yang dimilikinya dia berusaha untuk membentuk dan memperlihatkan identitas diri, ciri-ciri yang khas dari dirinya. Dorongan membentuk dan memperlihatkan identitasdiri ini, pada para remaja sering sekali sangat ekstrim dan berlebihan, sehingga tidak jarang dipandang oleh lingkungannya sebagai penyimpangan atau kenakalan. Dorongan pembentukan identitas diri yang kuat di satu pihak, sering diimbangi oleh rasa setia kawan dan toleransi yang besar terhadap kelompok sebayanya. Di antara kelompok sebaya mereka mengadakan pembagian peran, dan seringkali mereka sangat patuh terhadap peran yang diberikan kepada masing-masing anggota.

5. Masa Dewasa Awal (Young adulthood) ;
Ditandai adanya kecenderungan intimacy – isolation. Kalau pada masa sebelumnya, individu memiliki ikatan yang kuat dengan kelompok sebaya, namun pada masa iniikatan kelompok sudah mulai longgar. Mereka sudah mulai selektif, dia membina hubungan yang intim hanya dengan orang-orang tertentu yang sepaham. Jadi pada tahap ini timbul dorongan untuk membentuk hubungan yang intim dengan orang-orang tertentu, dan kurang akrab atau renggang dengan yang lainnya.

6. Masa Dewasa (Adulthood) ;
Ditandai adanya kecenderungan generativity – stagnation. Sesuai dengan namanya masa dewasa, pada tahap ini individu telah mencapai puncak dari perkembangan segala kemampuannya. Pengetahuannya cukup luas, kecakapannya cukup banyak, sehingga perkembangan individu sangat pesat. Meskipun pengetahuan dan kecakapan individu sangat luas, tetapi dia tidak mungkin dapat menguasai segala macam ilmu dan kecakapan, sehingga tetap pengetahuan dan kecakapannya terbatas. Untuk mengerjakan atau mencapai hal – hal tertentu ia mengalami hambatan.

7. Masa hari tua (Senescence);
Ditandai adanya kecenderungan ego integrity – despair. Pada masa ini individu telah memiliki kesatuan atau intregitas pribadi, semua yang telah dikaji dan didalaminya telah menjadi milik pribadinya. Pribadi yang telah mapan di satu pihak digoyahkan oleh usianya yang mendekati akhir. Mungkin ia masih memiliki beberapa keinginan atau tujuan yang akan dicapainya tetapi karena faktor usia, hal itu sedikit sekali kemungkinan untuk dapat dicapai. Dalam situasi ini individu merasa putus asa. Dorongan untuk terus berprestasi masih ada, tetapi pengikisan kemampuan karena usia seringkali mematahkan dorongan tersebut, sehingga keputusasaan acapkali menghantuinya.
Baca selengkapnya Waroeng PakDe Blog's: July 2011

Konsep Dasar Perkembangan Individu

Sebelum jauh kita membahas tentang tahapan fase perkembangan individu, tentunya dalam diri kita pasti ada suatu pertanyaan "Apa sich pengertian Perkembangan Individu?" -- duduk dengan baik dan simak yaa .. he he he just kidding --- Disini akan dikupas secara terperinci, tentang konsep dasar perkembangan indivdu.


Pertanyaan & Penyelesaian :
1. Apa sich perkembangan individu itu?
Jwb :
Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang sistematis, progresif dan berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayatnya atau dapat diartikan pula sebagai perubahan – perubahan yang dialami individu menuju tingkat kedewasaan atau kematangannya.

2. Apa yang dimaksud dengan sistematis ?
Jwb :
Sistematis adalah bahwa perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling kebergantungan atau saling mempengaruhi antara satu bagian dengan bagian lainnya, baik fisik maupun psikis dan merupakan satu kesatuan yang harmonis. Contoh : kemampuan berbicara seseorang akan sejalan dengan kematangan dalam perkembangan intelektual atau kognitifnya. Kemampuan berjalan seseorang akan seiring dengan kesiapan otot-otot kaki. Begitu juga ketertarikan seorang remaja terhadap jenis kelamin lain akan seiring dengan kematangan organ-organ seksualnya.

3. Apa yang dimaksud dengan progresif ?
Jwb :
Progresif berarti perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat dan meluas, baik secara kuantitatif (fisik) mapun kualitatif (psikis). Contoh : perubahan proporsi dan ukuran fisik (dari pendek menjadi tinggi dan dari kecil menjadi besar); perubahan pengetahuan dan keterampilan dari sederhana sampai kepada yang kompleks (mulai dari mengenal huruf sampai dengan kemampuan membaca buku).

4. Apa yang dimaksud dengan berkesinambungan ?
Jwb :
Berkesinambungan artinya bahwa perubahan pada bagian atau fungsi organisme itu berlangsung secara beraturan atau berurutan. Contoh : untuk dapat berdiri, seorang anak terlebih dahulu harus menguasai tahapan perkembangan sebelumnya yaitu kemampuan duduk dan merangkak.

5. Apa ciri-ciri perkembangan individu?
Jwb :
Perkembangan individu mempunyai ciri-ciri umum sebagai berikut :
1. Terjadinya perubahan dalam aspek :
* Fisik; seperti : berat dan tinggi badan.
* Psikis; seperti : berbicara dan berfikir.

2. Terjadinya perubahan dalam proporsi.
* Fisik; seperti : proporsi tubuh anak berubah sesuai dengan fase perkembangannya.
* Psikis; seperti : perubahan imajinasi dari fantasi ke realistis.

3. Lenyapnya tanda-tanda yang lama.
* Fisik; seperti: rambut-rambut halus dan gigi susu, kelenjar thymus dan kelenjar pineal.
* Psikis; seperti : lenyapnya masa mengoceh, perilaku impulsif.

4. Diperolehnya tanda-tanda baru.
* Fisik; seperti : pergantian gigi dan karakteristik sex pada usia remaja, seperti kumis dan jakun pada laki dan tumbuh payudara dan menstruasi pada wanita, tumbuh uban pada masa tua.
* Psikis; seperti berkembangnya rasa ingin tahu, terutama yang berkaitan dengan sex, ilmu pengetahuan, nilai-nilai moral dan keyakinan beragama.
-----

6. Apa prinsip-prinsip perkembangan inidividu?
Jwb :
Prinip- prinsip perkembangan individu, yaitu :
* Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti.
* Semua aspek perkembangan saling berhubungan.
* Perkembangan terjadi pada tempo yang berlainan.
* Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas.
* Setiap individu normal akan mengalami tahapan perkembangan.
* Perkembangan mengikuti pola atau arah tertentu.

7. Bagaimana pola atau arah perkembangan inidividu?
Jwb :
Arah atau pola perkembangan sebagai berikut :
* Cephalocaudal & proximal-distal (perkembangan manusia itu mulai dari kepala ke kaki dan dari tengah (jantung, paru dan sebagainya) ke samping (tangan).
* Struktur mendahului fungsi.
* Diferensiasi ke integrasi.
* Dari konkret ke abstrak.
* Dari egosentris ke perspektivisme.
* Dari outer control ke inner control.

8. Bagaimana tahapan-tahapan perkembangan individu?
Jwb :
Dalam berbagai literatur kita dapati berbagai pendekatan dalam menentukan tahapan perkembangan individu, diantaranya adalah pendekatan didaktis. Dalam hal ini, Syamsu Yusuf (2003) mengemukakan tahapan perkembangan individu dengan menggunakan pendekatan didaktis, sebagai berikut :

Masa Usia Pra Sekolah
Masa Usia Pra Sekolah terbagi dua yaitu (1) Masa Vital dan (2) Masa Estetik
* Masa Vital; pada masa ini individu menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk menemukan berbagai hal dalam dunianya. Untuk masa belajar pada tahun pertama dalam kehidupan individu , Freud menyebutnya sebagai masa oral (mulut), karena mulut dipandang sebagai sumber kenikmatan dan merupakan alat untuk melakukan eksplorasi dan belajar.Pada tahun kedua anak belajar berjalan sehingga anak belajar menguasai ruang, mulai dari yang paling dekat sampai dengan ruang yang jauh. Pada tahun kedua umunya terjadi pembiasaan terhadap kebersihan. Melalui latihan kebersihan, anak belajar mengendalikan impuls-impuls atau dorongan-dorongan yang datang dari dalam dirinya.

* Masa Estetik; dianggap sebagai masa perkembangan rasa keindahan. Anak bereksplorasi dan belajar melalui panca inderanya. Pada masa ini panca indera masih sangat peka.

Masa Usia Sekolah Dasar
Masa Usia Sekolah Dasar disebut juga masa intelektual, atau masa keserasian bersekolah pada umur 6-7 tahun anak dianggap sudah matang untuk memasuki sekolah. Masa Usia Sekolah Dasar terbagi dua, yaitu : (a) masa kelas-kelas rendah dan (b) masa kelas tinggi.

Ciri-ciri pada masa kelas-kelas rendah(6/7 – 9/10 tahun) :
* Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi.
* Sikap tunduk kepada peraturan-peraturan permainan tradisional.
* Adanya kecenderungan memuji diri sendiri.
* Membandingkan dirinya dengan anak yang lain.
* Apabila tidak dapat menyelesaikan suatu soal, maka soal itu dianggap tidak penting.
* Pada masa ini (terutama usia 6 – 8 tahun) anak menghendaki nilai angka rapor yang baik, tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas diberi nilai baik atau tidak.

Ciri-ciri pada masa kelas-kelas tinggi (9/10-12/13 tahun) :
* Minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret.
* Amat realistik, rasa ingin tahu dan ingin belajar.
* Menjelang akhir masa ini telah ada minat kepada hal-hal atau mata pelajaran khusus sebagai mulai menonjolnya bakat-bakat khusus.
* Sampai usia 11 tahun anak membutuhkan guru atau orang dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugas dan memenuhi keinginannya. Selepas usia ini pada umumnya anak menghadapi tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha untuk menyelesaikannya.
* Pada masa ini anak memandang nilai (angka rapor) sebagai ukuran tepat mengenai prestasi sekolahnya.
* Gemar membentuk kelompok sebaya untuk bermain bersama. Dalam permainan itu mereka tidak terikat lagi dengan aturan permainan tradisional (yang sudah ada), mereka membuat peraturan sendiri.

Masa Usia Sekolah Menengah
Masa usia sekolah menengah bertepatan dengan masa remaja, yang terbagai ke dalam 3 bagian yaitu :
* masa remaja awal; biasanya ditandai dengan sifat-sifat negatif, dalam jasmani dan mental, prestasi, serta sikap sosial,
* masa remaja madya; pada masa ini mulai tumbuh dorongan untuk hidup, kebutuhan akan adanya teman yang dapat memahami dan menolongnya. Pada masa ini sebagai masa mencari sesuatu yang dipandang bernilai, pantas dijunjung dan dipuja.
* masa remaja akhir; setelah remaja dapat menentukan pendirian hidupnya, pada dasarnya telah tercapai masa remaja akhir dan telah terpenuhi tugas-tugas perkembangan pada masa remaja, yang akan memberikan dasar bagi memasuki masa berikutnya yaitu masa dewasa.

Masa Usia Kemahasiswaan (18,00-25,00 tahun)
Masa ini dapat digolongkan pada masa remaja akhir sampai masa dewasa awal atau dewasa madya, yang intinya pada masa ini merupakan pemantapan pendirian hidup.

9. Apa tugas perkembangan individu itu?
Jwb :
Havighurst (1961) mengemukakan bahwa : “ A developmental task is a task which arises at or about a certain period in the life of the individual, succesful achievement of which leads to his happiness and to success with later task, while failure leads to unhappiness in the individual, disaproval by society, difficulty with later task.

10. Tugas perkembangan apa yang harus dicapai pada masa bayi dan kanak-kanak awal (0,0–6.0) ?
Jwb :
Tugas perkembangan yang harus dicapai pada masa bayi dan kanak – kanak awal (0,0–6.0) adalah :
* Belajar berjalan pada usia 9.0 – 15.0 bulan.
* Belajar memakan makan padat.
* Belajar berbicara.
* Belajar buang air kecil dan buang air besar.
* Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin.
* Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis.
* Membentuk konsep-konsep sederhana kenyataan sosial dan alam.
* Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang tua, saudara, dan orang lain.
* Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk dan pengembangan kata hati.

11. Tugas perkembangan apa yang harus dicapai pada masa kanak-kanak akhir dan anak sekolah (6,0-12.0)?
Jwb :
Tugas perkembangan yang harus dicapai pada masa kanak – kanak akhir dan anak sekolah (0,0–6.0) adalah :
* Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan.
* Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis.
* Belajar bergaul dengan teman sebaya.
* Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya.
* Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung.
* Belajar mengembangkan konsep-konsep sehari-hari.
* Mengembangkan kata hati.
* Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi.
* Mengembangkan sikap yang positif terhadap kelompok sosial.

12. Tugas perkembangan apa yang harus dicapai pada masa remaja (12,0-21.0)?
Jwb :
Tugas perkembangan yang harus dicapai pada masa remaja (21,0–21.0) adalah :
* Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya.
* Mencapai peran sosial sebagai pria atau wanita.
* Menerima keadaan fisik dan menggunakannya secara efektif.
* Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.
* Mencapai jaminan kemandirian ekonomi.
* Memilih dan mempersiapkan karier.
* Mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga.
* Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan bagi warga negara.
* Mencapai perilaku yang bertanggung jawab secara sosial.
* Memperoleh seperangkat nilai sistem etika sebagai petunjuk/pembimbing dalam berperilaku.

13. Tugas perkembangan apa yang harus dicapai pada Masa Dewasa Awal (21 – dst) ?
Jwb :
Tugas perkembangan yang harus dicapai pada masa dewasa awal (21,0–dst) adalah :
* Memilih pasangan.
* Belajar hidup dengan pasangan.
* Memulai hidup dengan pasangan.
* Memelihara anak.
* Mengelola rumah tangga.
* Memulai bekerja.
* Mengambil tanggung jawab sebagai warga negara.
* Menemukan suatu kelompok yang serasi.

Semoga artikel ini bermanfaat buat semuanya, maaf istirahat dulu ..sudah ngak tahan lagi ... (laper ... he he ).
Baca selengkapnya Waroeng PakDe Blog's: July 2011

Tahapan Fase Perkembangan Individu Pendekatan Didaktis (bgn 2)

Setelah penjelasan pada artikel sebelumnya, disini akan diuraikan tahapan fase perkembangan individu dengan menggunakan pendekatan didaktis, sebagai berikut:

1. Masa Usia Pra Sekolah;
Masa Usia Pra Sekolah terbagi dua yaitu (1) Masa Vital dan (2) Masa Estetik

a. Masa Vital; pada masa ini individu menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk menemukan berbagai hal dalam dunianya. Untuk masa belajar pada tahun pertama dalam kehidupan individu , Freud menyebutnya sebagai masa oral (mulut), karena mulut dipandang sebagai sumber kenikmatan dan merupakan alat untuk melakukan eksplorasi dan belajar. Pada tahun kedua anak belajar berjalan sehingga anak belajar menguasai ruang, mulai dari yang paling dekat sampai dengan ruang yang jauh. Pada tahun kedua umunya terjadi pembiasaan terhadap kebersihan. Melalui latihan kebersihan, anak belajar mengendalikan impuls-impuls atau dorongan-dorongan yang datang dari dalam dirinya.

b. Masa Estetik; dianggap sebagai masa perkembangan rasa keindahan. Anak bereksplorasi dan belajarmelalui panca inderanya. Pada masa ini panca indera masih sangat peka.melalui panca inderanya. Pada masa ini panca indera masih sangat peka.

2. Masa Usia Sekolah Dasar
Masa Usia Sekolah Dasar disebut juga masa intelektual, atau masa keserasian bersekolah pada umur 6-7 tahun anak dianggap sudah matang untuk memasuki sekolah. Masa Usia Sekolah Dasar terbagi dua, yaitu : (a) masa kelas-kelas rendah dan (b) masa kelas tinggi.

Ciri-ciri pada masa kelas-kelas rendah(6/7 – 9/10 tahun):

* Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi
* Sikap tunduk kepada peraturan-peraturan permainan tradisional.
* Adanya kecenderungan memuji diri sendiri
* Membandingkan dirinya dengan anak yang lain
* Apabila tidak dapat menyelesaikan suatu soal, maka soal itu dianggap tidak penting.
* Pada masa ini (terutama usia 6 – 8 tahun) anak menghendaki nilai angka rapor yang baik, tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas diberi nilai baik atau tidak.

Ciri-ciri pada masa kelas-kelas tinggi (9/10-12/13 tahun) :

* Minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret
* Amat realistik, rasa ingin tahu dan ingin belajar
* Menjelang akhir masa ini telah ada minat kepada hal-hal atau mata pelajaran khusus sebagai mulai menonjolnya bakat-bakat khusus
* Sampai usia 11 tahun anak membutuhkan guru atau orang dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugas dan memenuhi keinginannya. Selepas usia ini pada umumnya anak menghadapi tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha untuk menyelesaikannya
* Pada masa ini anak memandang nilai (angka rapor) sebagai ukuran tepat mengenai prestasi sekolahnya.
* Gemar membentuk kelompok sebaya untuk bermain bersama. Dalam permainan itu mereka tidak terikat lagi dengan aturan permainan tradisional (yang sudah ada), mereka membuat peraturan sendiri.

3. Masa Usia Sekolah Menegah
Masa usia sekolah menengah bertepatan dengan masa remaja, yang terbagai ke dalam 3 bagian yaitu :

* Masa remaja awal; biasanya ditandai dengan sifat-sifat negatif, dalam jasmani dan mental, prestasi, serta sikap sosial,
* Masa remaja ; pada masa ini mulai tumbuh dorongan untuk hidup, kebutuhan akan adanya teman yang dapat memahami dan menolongnya. Pada masa ini sebagai masa mencari sesuatu yang dipandang bernilai, pantas dijunjung dan dipuja.
* Masa remaja akhir; setelah remaja dapat menentukan pendirian hidupnya, pada dasarnya telah tercapai masa remaja akhir dan telah terpenuhi tugas-tugas perkembangan pada masa remaja, yang akan memberikan dasar bagi memasuki masa berikutnya yaitu masa dewasa.

4. Masa Usia Kemahasiswaan (18,00-25,00 tahun)
Masa ini dapat digolongkan pada masa remaja akhir sampai masa dewasa awal atau dewasa madya, yang intinya pada masa ini merupakan pemantapan pendirian hidup.
Baca selengkapnya Waroeng PakDe Blog's: July 2011

Tahapan Fase Perkembangan Individu (bgn 1)

Salah satu prinsip perkembangan bahwa setiap individu akan mengalami fase perkembangan tertentu, yang merentang sepanjang hidupnya. Pada setiap fase perkembangan ditandai dengan adanya sejumlah tugas-tugas perkembangan tertentu yang seyogyanya dapat dituntaskan.

Tugas perkembangan individu bersumber pada faktor–faktor: (1) kematangan fisik; (2) tuntutan masyarakat secara kultural; (3) tuntutan dan dorongan dan cita-cita individu itu sendiri; dan (4) norma-norma agama.

Untuk lebih jelasnya, di bawah ini dikemukakan rincian tugas perkembangan dari setiap fase menurut Havighurst.

1. Tugas Perkembangan Masa Bayi dan Kanak-Kanak Awal (0,0–6.0)

* Belajar berjalan pada usia 9.0 – 15.0 bulan.
* Belajar memakan makan padat.
* Belajar berbicara.
* Belajar buang air kecil dan buang air besar.
* Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin.
* Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis.
* Membentuk konsep-konsep sederhana kenyataan sosial dan alam.
* Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang tua, saudara, dan orang lain.
* Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk dan pengembangan kata hati.

2. Tugas Perkembangan Masa Kanak-Kanak Akhir dan Anak Sekolah (6,0-12.0)

* Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan.
* Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis.
* Belajar bergaul dengan teman sebaya.
* Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya.
* Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung.
* Belajar mengembangkan konsep-konsep sehari-hari.
* Mengembangkan kata hati.
* Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi.
* Mengembangkan sikap yang positif terhadap kelompok sosial.

3. Tugas Perkembangan Masa Remaja (12.0-21.0)

* Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya.
* Mencapai peran sosial sebagai pria atau wanita.
* Menerima keadaan fisik dan menggunakannya secara efektif.
* Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.
* Mencapai jaminan kemandirian ekonomi.
* Memilih dan mempersiapkan karier.
* Mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga.
* Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan bagi warga negara.
* Mencapai perilaku yang bertanggung jawab secara sosial.
* Memperoleh seperangkat nilai sistem etika sebagai petunjuk/pembimbing dalam berperilaku.

4. Tugas Perkembangan Masa Dewasa Awal

* Memilih pasangan.
* Belajar hidup dengan pasangan.
* Memulai hidup dengan pasangan.
* Memelihara anak.
* Mengelola rumah tangga.
* Memulai bekerja.
* Mengambil tanggung jawab sebagai warga negara.
* Menemukan suatu kelompok yang serasi.

Sementara itu, tugas perkembangan masa remaja untuk usia tingkat SLTP dan SMTA, yang dijadikan sebagai rujukan Standar Kompetensi Layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah, yaitu :

1. Tugas Perkembangan Tingkat SLTP

* Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
* Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri untuk kehidupan yang sehat.
* Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam peranannya sebagai pria atau wanita.
* Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan sosial yang lebih luas.
* Mengenal kemampuan bakat, dan minat serta arah kecenderungan karier dan apresiasi seni.
* Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhannya untuk mengikuti dan melanjutkan pelajaran dan atau mempersiapkan karier serta berperan dalam kehidupan masyarakat.
* Mengenal gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial dan ekonomi.
* Mengenal sistem etika dan nilai-nilai sebagai pedoman hidup sebagai pribadi, anggota masyarakat dan minat manusia.

2. Tugas Perkembangan Peserta didik SLTA

* Mencapai kematangan dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
* Mencapai kematangan dalam hubungan teman sebaya, serta kematangan dalam perannya sebagai pria dan wanita.
* Mencapai kematangan pertumbuhan jasmaniah yang sehat
* Mengembangkan penguasaan ilmu, teknologi, dan kesenian sesuai dengan program kurikulum, persiapan karir dan melanjutkan pendidikan tinggi serta berperan dalam kehidupan masyarakat yang lebih luas.
* Mencapai kematangan dalam pilihan karir
* Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial, intelektual dan ekonomi.
* Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang berkehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
* Mengembangkan kemampuan komunikasi sosial dan intelektual serta apresiasi seni.
* Mencapai kematangan dalam sistem etika dan nilai.
Baca selengkapnya Waroeng PakDe Blog's: July 2011

Saturday 2 July 2011

Kumpulan Motivasi PakDe@2011

Orang yang memiliki visi akan mempunyai pengharapan. Orang yang memiliki pengharapan akan memiliki tujuan, dan orang yang memiliki tujuan yang luhur akan memandang jauh ke depan kepada sebuah cita- cita yang tinggi, memuliakan Tuhan dan meluhurkan jiwa manusia di dunia yang fana ini.

Karena ada visi, maka manusia memiliki kreativitas. Manusia yang kreatif akan senantiasa mencari kebaruan yang membahagiakan manusia.

"Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu; atau usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya."

Sang motivator yang selalu memberi motivasi kepada diri kita yang membutuhkan. Menghayati dan memaknai kata motivator sehingga kita menjadin kembali bermotivasi untuk melakukan sesuatu yang sebelumnya membuat kita menjadi lesu dan letih.

Berikut sebagian koleksi kata motivasi Sang Motivator yang saya rampung dari berbagai literatur, dan dari beberapa para ahli motivator :

"Proses Kesuksesan itu berakar dari adanya kemauan seseorang untuk tidak ketinggalan dari orang lain"

"Kegagalan merupakan proses langkah awal untuk menuju kesuksesan yang gemilang"

"Apa yang belum tercapai hari ini, kemungkinan adanya kesalahan dari masa lalu, akan tetapi jika kita belajar dari masa lalu maka akan tercapai apa yang diharapkan dari masa lalu tersebut"

"Seseorang dikatakan pintar jika dia sudah pernah mengalami kebodohan dalam memilih sesuatu yang tidak mungkin dicapai"

"Dorongan yang kuat dan tidak terbendung itu adalah modal utama bagi seseorang yang ingin berhasil untuk menuangkan buah keberhasilannya."

"Bila dorongan yang kuat itu diwujudkan untuk mengejar kepuasan batiniah, dilahirkan dalam bentuk yang diinginkan, maka kepuasan yang tiada taranya akan diperoleh."

"Kunci kesuksesan sebenarnya adalah dalam diri kita harus ada empat pilar yaitu sikap, perspektif, disiplin, dan visi. Jika ini dijalani maka tidak akan ada kata kegagalan dalam hidup Anda"

"Kita lebih menghormati orang miskin yang berani daripada orang kaya yang penakut. Karena sebetulnya telah jelas perbedaan kualitas masa depan yang akan mereka capai"

"Jika kita hanya mengerjakan yang sudah kita ketahui, kapankah kita akan mendapat
pengetahuan yang baru ? Melakukan yang belum kita ketahui adalah pintu menuju pengetahuan"


"Jangan hanya menghindari yang tidak mungkin. Dengan mencoba sesuatu yang tidak
mungkin, Anda akan bisa mencapai yang terbaik dari yang mungkin Anda capai."


"Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang mendahulukan istirahat sebelum lelah."

"Bila kita mencari uang, kita akan dipaksa mengupayakan pelayanan yang terbaik. Tetapi jika anda mengutamakan pelayanan yang baik, maka andalah yang akan dicari uang"

"Jika Anda sedang benar, jangan terlalu berani dan bila Anda sedang takut, jangan terlalu takut. Karena keseimbangan sikap adalah penentu ketepatan perjalanan kesuksesan Anda"

"Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil"

"Anda hanya dekat dengan mereka yang Anda sukai. Dan seringkali anda menghindari orang yang tidak tidak anda sukai, padahal dari dialah Anda akan mengenal sudut pandang yang baru"

"Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan"

"Tinggalkanlah kesenangan yang menghalangi pencapaian kecemerlangan hidup yang diidamkan. Dan berhati-hatilah, karena beberapa kesenangan adalah cara gembira menuju kegagalan"

"Jangan menolak perubahan hanya karena Anda takut kehilangan yang telah dimiliki, karena dengannya anda merendahkan nilai yang bisa Anda capai melalui perubahan itu."

"Anda tidak akan berhasil menjadi pribadi baru bila Anda berkeras untuk mempertahankan cara-cara lama Anda. Anda akan disebut baru, hanya bila cara-cara anda baru"

"Ketepatan sikap adalah dasar semua ketepatan. Tidak ada penghalang keberhasilan bila sikap anda tepat, dan tidak ada yang bisa menolong bila sikap Anda salah"

"Orang lanjut usia yang berorientasi pada kesempatan adalah orang muda yang tidak pernah menua ; tetapi pemuda yang berorientasi pada keamanan, telah menua sejak muda"

"Hanya orang takut yang bisa berani, karena keberanian adalah melakukan sesuatu yang ditakutinya. Maka, bila merasa takut, Anda akan punya kesempatan untuk bersikap berani"

"Hanya ada satu cara untuk memerangi ketidakmampuan yaitu belajar dari rasa optimisme yang ada dalam diri Anda sejak lahir"

"Kekuatan terbesar yang mampu mengalahkan stress adalah kemampuan memilih pikiran yang tepat. Anda akan menjadi lebih damai bila yang Anda pikirkan adalah jalan keluar masalah."

"Jika ada yang bertanya - Apa Anda mampu mengerjakannya? - Jawaban yang tepatnya ada pada potensi kemampuan Anda sendiri yaitu "OPTIMISME"..."

"Jangan pernah merobohkan pagar tanpa mengetahui mengapa didirikan. Jangan pernah mengabaikan tuntunan kebaikan tanpa mengetahui keburukan yang kemudian Anda dapat"

"Bila Anda belum menemukan pekerjaan yang sesuai dengan bakat Anda, bakatilah apapun pekerjaan Anda sekarang. Anda akan tampil secemerlang yang berbakat dari yang Anda harapkan"

(sumber : Petuah PakDe@2011, Sang Motivator Mario Teguh & Ahli Motivator etc)
Baca selengkapnya Waroeng PakDe Blog's: July 2011

Entri Populer